PKB: Kita siap kehilangan posisi menteri tapi nambah lebih siap
Dalam satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi, PKB menyoroti ada beberapa hal yang dianggap penting.
Reshuffle kabinet jilid dua dalam pemerintahan Presiden Jokowi makin kuat berembus. Dipastikan ada sejumlah menteri yang bakal dicopot dan jatah dari partai politik berkurang.
Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanul Haq menyatakan, partainya siap jika Presiden Jokowi mengurangi jatah menteri yang berasal dari PKB. Tetapi, partainya lebih siap jika Presiden Jokowi menambah jatah menteri untuk PKB.
"Kita siap kehilangan posisi tapi nambah posisi lebih siap," kata Maman dalam diskusi bertajuk 'Reshuffle datang, parpol tegang' di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/11).
Manan menjelaskan, saat ini PKB lebih fokus pada kaderisasi ke masyarakat. Sebab, salah satu kelemahan partai politik adalah kaderisasi dengan tujuan menyerap aspirasi masyarakat.
Dalam satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi, PKB menyoroti ada beberapa hal yang dianggap penting. Di Kementerian, masih banyak pejabat setingkat eselon yang belum sejalan dengan menteri yang bersangkutan. Hal ini menunjukkan bila Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi belum bekerja dengan maksimal.
"Setelah reshuflle 1 stresing kami reformasi birokrasi. Di beberpa kementerian bagus, tetapi terhambat eselon satu. Reformasi birokrasi terutama di eselon," tegasnya.
Lebih lanjut, Maman menambahkan, PKB menyerahkan sepenuhnya masalah reshuffle kabinet kepada Presiden Jokowi. Bagi dia, PKB tak pernah tegang jika jatah menterinya bakal dikurangi dalam reshuffle kabinet jilid dua ini.
"Reshuffle adalah hak prerogratif presiden, dan PKB kita tidak pernah tegang, takut," tandasnya.