PKB: Oposisi melemah sehingga kontrol ke pemerintahan berkurang
Pak Jokowi tahu persis siapa yang berkeringat dan bekerja, dan bagaimana kami selama ini mendampingi beliau seikhlasnya.
Kabar reshuffle kian santer terdengar seiring masuknya Golkar ikut mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Seiring dengan kabar tersebut, justru semakin memunculkan kekhawatiran parpol pendukung terkait nasib menteri mereka jika reshuffle jadi dilaksanakan oleh Presiden Jokowi.
Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding mengatakan, jika pun reshuflle dilakukan, PKB yakin Jokowi tak bakal mengorbankan parpol yang selama ini telah bersusah payah mendukungnya sejak awal.
"Kita tetap yakin, optimis. Pak Jokowi tahu persis siapa yang berkeringat dan bekerja, dan bagaimana kami selama ini mendampingi beliau seikhlasnya, sekuatnya bersama beliau," ujar Abdul usai Mukernas di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/2).
Masuknya Golkar disambut baik oleh Abdul. Namun bagi dia, posisi ini tentu melemahkan partai oposisi yang seyogyanya menjadi modal kuat untuk mengkritisi kebijakan Pemerintah.
Bagi Abdul, koalisi yang sempurna adalah berimbang jumlah partai pendukung dan partai oposisi.
"Sebagai partai pendukung kita senang karena berarti pemerintah kuat. Tetapi yang aman kalau oposisi melemah sehingga kontrol ke pemerintahan berkurang," jelas dia.
"Tapi bagi kami, kalau toh bergabung ada dua model koalisi. Koalisi politik di luar pemerintahan dan koalisi politik di dalam pemerintahan," sambung dia.
Namun, model yang demikian bukan hal yang tentu ideal menurut setiap orang. Karenanya, PKB kata dia menyerahkan sikap ke Presiden Jokowi dari setiap dukungan dari parpol yang ada.