PKB Peringatkan Ganjar-Mahfud: Jatim Itu Kandangnya PKB!
PKB tidak yakin Ganjar Pranowo bisa menembus suara di Jawa Timur dengan menggandeng Mahfud MD.
PKB percaya diri bakal menguasai Jawa Timur di Pilpres 2024.
PKB Peringatkan Ganjar-Mahfud: Jatim Itu Kandangnya PKB!
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak yakin Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo bisa menembus suara di Jawa Timur dengan menggandeng Menko Polhukam Mahfud MD sebagai calon wakil presiden.
PKB percaya diri bakal menguasai Jawa Timur di Pilpres 2024. Karena setiap pemilu, Jawa Timur merupakan kandang PKB.
"Enggak lah enggak keras, Jatim itu kandangnya PKB. Yang punya kaki di Jatim itu PKB,"
kata Sekjen PKB Hasanuddin Wahid di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta, Rabu (18/10).
merdeka.com
PKB percaya diri karena banyak mengantarkan kadernya menjadi anggota dewan di Jawa Timur. Ada 24 anggota DPRD Provinsi dari PKB dan 19 anggota DPR RI. Suara PKB di Jawa Timur besarnya sampai 4 juta.
"Dan hampir setiap pemilu itu kita menjadi pemenang pemilu di Jawa Timur. Tidak punya kekhawatiran,"
ujar Hasanuddin.
Menurut Hasanuddin, kalau ingin menguasai suara di Jawa Timur seharusnya menggandeng PKB. Ia juga percaya bahwa PKB akan solid dengan basisnya di Jawa Timur.
"Kalau lihat basis kita di Jatim sangat kuat, jadi enggak usah khawatir PKB tak perlu khawatir dengan adanya pasangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud itu adalah pilihan mereka, karena basis PKB itu solid, orang-orang NU tahu persis apa yang sudah dibuat PKB di Jatim. Kaki-kaki kita tidak hanya sampai desa sudah TPS, PKB tak memiliki kekhawatiran terhadap pasangan siapa pun," jelas Hasanuddin.
Diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih Menko Polhukam Mahfud MD menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Megawati menilai Mahfud merupakan sosok yang banyak pengalaman."Penuh pengalaman dan pengetahuan di legislatif, eksekutif dan yudikatif. Lalu Pak Mahfud dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik," kata Megawati di DPP PDIP, Rabu (18/10).
Megawati bercerita saat berbicara hukum semua pada bungkam. Menurutnya, buat apa ada aturan hukum kalau semua pada diam.
"Dulu kalau saya ngomong dibully sama wartawan, sekarang ada Pak Mahfud belain saya," katanya.