PKB: Sandiaga Segeralah Bekerja, Buktikan Masuk Kabinet Bukan Ambisi Jabatan
"Pak Sandi, segeralah bekerja dan buktikan bahwa anda menerima masuk kabinet bukan karena ambisi jabatan," kata Jazilul.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mendukung Presiden Jokowi menunjuk Sandiaga Uno sebagai Menparekraf. Berbeda dengan Irma Suryani NasDem dan sejumlah relawan yang protes keputusan Jokowi jadikan mantan seteru di Pilpres 2019 masuk kabinet.
Jazilul memilih berpikiran positif. Dia yakin, Sandi ingin membantu kerja presiden dalam sektor pariwisata dan industri kreatif.
-
Siapa yang dibantu Sandiaga Uno di Pancoran? Sandiaga menyasar warga dan juga sekaligus merangkul lansia untuk budidaya lele.
-
Di mana Sandiaga Uno kuliah dulu? Beginilah potret lawas Sandiaga Uno saat masih mengenyam pendidikan di Amerika.
-
Bagaimana Sandiaga Uno membantu warga Pancoran? Sandiaga langsung memberikan bantuan untuk mengembangkan potensi yang sudah ada. "Kita beri bantuan tambahan tiga kolam bioflok dengan diameter 200 cm, 2.250 bibit ikan lele dan pakan ikan hingga panen. Tentu juga kita beri pendampingan dan pelatihan budidaya ikan lele," sambung Sandiaga.
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Bagaimana tanggapan warganet terhadap unggahan Sandiaga Uno tentang tubuh berototnya? Unggahan Sandiaga Uno beberapa waktu lalu itu seketika menuai gelak tawa dari warganet. Banyak di antaranya yang ikut memberikan komentar yang tak kalah lucu dan menggelitik.
-
Apa yang dilakukan Sandiaga Uno di Pancoran? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggelar program 'Wirausaha Praktis Juragan Lele Lalap' (Julela) di Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/23).
"Kami berbaik sangka, Pak Sandi ingin membantu kerja kabinet. Sebab kerja nyata yang dapat mematahkan prasangka negatif," katanya lewat pesan, Jumat (25/12).
Menurutnya, tidak perlu ada dendam soal rivalitas politik 2019 masa lalu. Persatuan harus dikedepankan untuk pembangunan negara.
"Hemat saya, tidak perlu kita merawat dendam dan pikiran buruk, saat ini rakyat perlu persatuan untuk menggerakkan roda pembangunan," ucap Wakil Ketua MPR ini.
Jazilul berpesan kepada Sandi agar betul-betul kerja nyata. PKB tak ingin politikus Gerindra itu masuk kabinet hanya untuk ambisi jabatan.
"Pak Sandi, segeralah bekerja dan buktikan bahwa anda menerima masuk kabinet bukan karena ambisi jabatan," kata Jazilul.
NasDem Kecewa
Sebelumnya, Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago menyindir Sandiaga Uno yang akhirnya menjadi menteri pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Irma mengungkit pernyataan lama Sandiaga yang tidak ingin menjadi menteri di era Presiden Joko Widodo.
"Sandiaga akhirnya mau jadi pembantu presiden Jokowi, artinya semua pernyataan beliau di Pilpres kemarin terbukti hoaks," ujar Irma kepada wartawan, Selasa (22/12).
"Pernyataan tidak mau jadi menteri Jokowi juga hoaks ternyata," imbuhnya.
Irma yang dulu merupakan anggota timses Jokowi-Ma'ruf mengaku kecewa. Sebab, mereka yang dulu mati-matian memenangkan Jokowi di Pilpres justru tidak dilirik Jokowi. Sementara, Sandiaga yang merupakan Cawapres penantang Jokowi malah menjadi Menparekraf.
"Kalau ditanya kecewa atau tidak pasti akan kecewa jika kawan-kawan para pejuang garis depan tidak diperhatikan, karena mereka juga para politisi dan aktivis yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan akuntabilitas," ujarnya.
Kendati begitu, Irma menghormati keputusan Presiden Jokowi. Ia yakin, Jokowi punya alasan dan tujuan mengapa memilih Sandiaga.
"Presiden pasti punya tujuan yang baik untuk indonesia ke depan," ucapnya.
Relawan Kecewa
Tak cuma Irman, kekecewaan juga datang dari salah satu pendiri Bara JP Yayong Waryono. Dia bahkan menjadi relawan Jokowi sejak Pilgub DKI 2012.
Dia menilai, seharusnya, Presiden menyerap aspirasi dari berbagai pihak, termasuk relawan, serta mempertimbangkan dengan matang menteri dan wakil menteri yang dipilih.
“Kami merasa ada pengabaian terhadap peran relawan yang seolah hanya sebagai pemadam kebakaran dan corong penyampai pesan ke masyarakat. Reshuffle jilid I ini menjadi tertawaan masyarakat yang berpikir bahwa ini adalah komedi politik, bahkan sampai muncul meme yang sangat viral di sosial media, coblos Jokowi-Ma’ruf Amin bonus Prabowo-Sandi,” kata Yayong, Kamis (24/12).
Yayong menegaskan, seandainya diajak bicara atau diminta masukan, tentu relawan akan memberikan masukan terbaik untuk negara juga untuk Presiden Jokowi. Yayong mengungkap, tampak ada kesan sejumlah pihak berusaha menjauhkan Jokowi dengan relawan yang turut berjuang ketika Pilpres 2014 dan 2019.
Menurut Yayong, Presiden Jokowi butuh orang-orang yang bukan hanya memiliki kualitas dan kapabilitas, tapi juga integritas dan loyalitas tinggi dan itu hanya dimiliki oleh relawan yang memiliki kecintaan terhadap Presiden Jokowi.
Kerja Keras Relawan
Ada banyak relawan-relawan yang memiliki kualitas dan sangat mumpuni dalam bidangnya, tidak kalah jika dibandingkan kalangan teknokrat. Namun informasi-informasi ini yang disebut Yayong, kemungkinan tidak sampai ke telinga Presiden.
“Kerja keras kami sama sekali tidak terkait urusan jabatan, tapi kecintaan terhadap negara ini, yang sangat percaya bahwa Presiden Jokowi dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Namun jika dipercaya masuk pemerintahan, kami siap dan jangan ragukan kualitas, kapabilitas, dan integritas kami. Semuanya akan kami berikan untuk negara ini juga untuk Presiden Jokowi ,” ucap Yayong.
Yayong mengingatkan, tidak sedikit relawan yang menghabiskan waktu, tenaga hingga materi untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019. Pada Pilpres 2019, ungkap Yayong, beberapa relawan ikut menjadi korban penganiayaan oleh oknum tertentu.
Yayong mengatakan, setiap relawan tetap menjadi garda terdepan untuk meyakinkan publik bahwa Jokowi layak diberi kesempatan memimpin dua periode.
“Misalnya saat kampanye Pilpres 2019, publik tentu tahu gerak relawan dari pintu ke pintu, melalui media sosial, bahkan sampai ada yang dianiaya pendukung kubu lawan. Kami tak gentar, tetap menjaga soliditas, demi memenangkan Pak Jokowi,” tutur Yayong.
(mdk/rnd)