PKS minta Jokowi fokus wujudkan janji, tak sibuk urus Pilpres
Apabila Jokowi fokus kerja akan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat untuk memilih secara rasional.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nurwahid menyarankan Presiden Joko Widodo untuk fokus melaksanakan janji-janji politiknya ketimbang meminta pendukungnya mulai berkampanye jelang Pilpres 2019. Hidayat khawatir, jika Jokowi sudah membicarakan Pilpres sejak sekarang justru membuatnya tidak fokus menjalankan tugas.
"Harusnya memang beliau (Jokowi) lebih fokus ya, untuk melaksanakan janji-janjinya pada waktu kampanye di Pilpres 2014 di sisa waktu yang ada ini," kata Hidayat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9).
Menurut dia, apabila Jokowi fokus kerja akan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat untuk memilih secara rasional.
"Dengan cara itu maka publik akan kemudian secara rasional akan diajarkan kepada pemilih yang cerdas itu adalah kalau memang beliau melaksanakan janji-janjinya dengan sukses dan positif ya publik akan mempunyai penilaian tertentu," ujarnya.
Namun, Wakil Ketua MPR ini memprediksi jika Jokowi tidak bisa merealisasikan janji-janji politiknya maka kampanye politik berikutnya berpotensi gagal. Sebab, dia mengklaim publik masih mengingat setiap janji kampanye Jokowi di Pilpres 2014 lalu.
"Tapi kalau ternyata begitu banyak janji-janji yang disampaikan dan terekam oleh publik baik dari media sosial dan yang lain ternyata itu tidak terlaksana, ya secara rasional publik akan melakukan pilihan-pilihan yang rasional akan memilih alternatif bila ternyata janji kampanye Jokowi tidak terlaksana," terangnya.
Hidayat mengisyaratkan partainya akan kembali mendukung Prabowo di Pilpres 2019 mendatang. Pihaknya tak khawatir jika Jokowi lebih awal melakukan kampanye ketimbang Prabowo. Pihaknya telah melakukan manuver untuk menarik hati rakyat.
"Biasa aja kita menghadapinya kalau pun kita menghadapi juga enggak ada yang aneh, biasa sekali enggak ada yang kami takutkan atau khawatirkan," pungkasnya.
Baca juga:
Turuti permintaan Jokowi, Mendagri sebut Pilpres 2019 urusan partai
Fadli Zon nilai Jokowi unik, belum apa-apa sudah bicara Pilpres 2019
Gerak Jokowi tatap pilpres 2019
Tjahjo Kumolo sebut Jokowi pasti maju jadi Capres 2019
Mempersoalkan permintaan mulai kampanye dari Jokowi ke Projo
PDIP soal Jokowi minta Projo kampanye: Apa yang salah?
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.