PKS pertimbangkan copot Fahri Hamzah sebab selalu bela Setya Novanto
PKS juga mengevaluasi kinerja seluruh kadernya di DPR.
Sikap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membela mati-matian politikus Partai Golkar Setya Novanto saat terbelit kasus 'Papa Minta Saham' beberapa waktu lalu, menjadi catatan tersendiri bagi petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Saat ini, Dewan Syuro dan pimpinan PKS tengah mempersiapkan perombakan kadernya di DPR. Tidak menutup kemungkinan mencopot Fahri Hamzah dari tahtanya sebagai pimpinan legislatif.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Siapa Bapak Harto? Saat itu ada Bapak Harto, ayah dari Gilga Sahid.
"Yang jelas tidak hanya kepada Fahri Hamzah, semua kader PKS yang ada di DPR orang per orang sedang dilakukan evaluasi dari kita," kata Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera dalam diskusi bertajuk 'Kas Partai Politik: Anggaran Rakyat atau Kantong Konglomerat?' di Jakarta, Sabtu (9/1).
Mardani tak menampik jika dorongan pencopotan Fahri Hamzah dari para kader PKS lantaran Fahri selalu berada di barisan pembela Setya Novanto. Pihaknya masih menunggu penjelasan atau pembelaan Fahri Hamzah terkait hal ini.
"Memang iya benar sebagian kader menginginkan itu kepada Fahri Hamzah. Namun kita juga sedang proses mendengar cover both side dari Fahri," terangnya.
Sementara untuk pergantian kader PKS di DPR, Mardani beralasan evaluasi biasa dilakukan untuk memperbaiki kinerja kadernya. Evaluasi untuk Fahri Hamzah, kata dia, selama ini masih cukup baik di mata partai.
"Kalau mau maju kan harus selalu evaluasi terus. Memang rencana perombakan itu ada, tidak hanya untuk Fahri Hamzah ya tapi untuk semua dan waktunya belum tahu," pungkas dia.
(mdk/noe)