PKS Sentil Presiden Jokowi soal IKN Keputusan Rakyat: Berbeda dengan Fakta di Lapangan
HNW menegaskan, PKS sejak awal sudah menolak pindahnya ibu kota.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim, bahwa kepindahan Ibu Kota Negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan keputusan rakyat.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW), menilai bahwa kenyataannya berbeda di lapangan.
- Jokowi Tegaskan IKN Bukan Proyek Presiden: Ini Keputusan Seluruh Rakyat Indonesia
- Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
- Presiden Jokowi dan PNS Bakal Pindah ke IKN September, Begini Kondisi Terkini Ibu Kota Baru di Kaltim
- Jokowi Teken RUU DKJ, Jakarta Resmi Tidak Lagi jadi Ibu Kota?
"Bahwa yang dinyatakan Pak Jokowi berbeda dengan fakta di lapangan. Karena kalau beliau mengatakan itu keputusan seluruh rakyat Indonesia yang diwakili seluruh anggota DPR," kata HWN, kepada wartawan di Kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9).
"Maka saya sampaikan dua jenis survei yang ternyata mayoritasnya dari survei itu lebih dari 57% warga Indonesia tidak setuju pindah ke IKN," sambungnya.
HNW menegaskan, PKS sejak awal sudah menolak pindahnya ibu kota. Dia menyarankan Presiden Jokowi untuk mengungkapkan apa adanya ke publik.
"Dan kalo seluruh anggota dewan jelas tidak, karena fraksi PKS sebagai fraksi jelas menolak sejarahnya UU sejak diputuskan dari paripurna. Termasuk ketika ada revisi terhadap UU tersebut pun PKS menolak," ucap HNW.
"Jadi apa yang disampaikan Pak Jokowi tidak sesuai dengan yang ada di lapangan, dan sebaiknya memang beliau menyampaikan apa adanya saja. Apalagi ini sudah masa terakhir jabatan beliau, yang jelas sekali berkali-kali diputuskan ternyata tidak bisa terlaksana," tambahnya.
Lebih lanjut, dia menyerahkan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menandatangani Keppres terkait pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur. HNW ingin Prabowo yang menentukan ke depannya.
"Dan sudahlah maka biarkan presiden yang akan datang yang akan menandatangani Keppres, apakah akan pindah atau tidak pindah," paparnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ibu kota pindah ke IKN Nusantara bukan keputusan presiden semata. Dia mengatakan keputusan itu adalah keputusan semua masyarakat.
Masyarakat yang dimaksud adalah setujunya 93% fraksi di DPR atas berpindahnya ibu kota dari Jakarta ke IKN. Dia mengaku keputusan ini tentu tidak mudah.
"Sebuah keputusan yang tidak mudah tetapi itulah yang sudah kita putuskan, kita juga izin kepada DPR. Saya menyampaikan lisan di dalam rapat paripurna tanggal 16 Agustus, kemudian diikuti dengan pengajuan undang-undang mengenai Ibu Kota Nusantara, dan itu disetujui 93% dari fraksi yang ada di DPR," kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Amin Zakat Nasional (Baznas) 2024, di Istana Negara, IKN, Kalimantan Timur, pada Rabu (25/9).
"Jadi ini bukan keputusan presiden saja, tetapi juga keputusan seluruh rakyat Indonesia yang diwakili oleh seluruh anggota DPR yang ada di Jakarta," sambungya.
Presiden Jokowi juga bercerita bahwa rencana ibu kota pindah ini pernah di gagas Presiden Sukarno hingga Soeharto. Dia menyebut, dirinya hanya mengeksekusi rencana yang sudah lama itu.