PKS Soal Pemerintah Tak Punya Buzzer: Lucu, Publik Tidak Bodoh
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengklaim pemerintah tidak menggunakan buzzer di media sosial untuk menghadapi kritik dan publik.
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengklaim pemerintah tidak menggunakan buzzer di media sosial untuk menghadapi kritik dan publik.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai pernyataan Fadjroel ini kelihatan lucu. Sebab, berbanding terbalik dengan kenyataan.
-
Mengapa Buzzer sering dikaitkan dengan isu politik di Indonesia? Namun, istilah ini baru mulai tampak di Indonesia setelah pemilu 2019. Oleh karena itu, buzzer di tengah masyarakat kita identik dengan isu-isu politik.
-
Apa itu Buzzer? Mengutip dari laman liputan6.com, penjelasan tentang apa itu buzzer adalah jasa atau orang yang dibayar untuk membantu promosi atau mendengungkan suatu hal.
-
Kapan buzzer mulai digunakan dalam konteks politik di Indonesia? Sejarah penggunaan buzzer di Indonesia dapat ditelusuri sejak awal munculnya media sosial di tanah air.
-
Apa itu buzzer? Buzzer adalah sebutan untuk seorang individu atau jasa yang dibayar untuk mempromosikan, mengkampanyekan, atau mendengungkan sesuatu, terutama melalui media sosial.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
"Pernyataan Fadjroel jadi kelihatan lucu," ujar Mardani melalui pesan singkat, Jumat (12/1).
Mardani mengatakan, laporan majalah Tempo edisi 29 Agustus 2020 telah membongkar lika-liku buzzer Istana.
Beberapa waktu lalu, komika Bintang Emon juga diduga diserang akun buzzer karena mengunggah video sindiran terhadap tuntutan Jaksa kasus penyiraman Novel Baswedan. Bintang Emon belakangan dihajar buzzer dengan dituduh pengguna narkoba.
Hal itu, kata Mardani, sedikit contoh jika mempertanyakan kebijakan pemerintah langsung diserang buzzer.
"Itu baru sebagian betapa mereka yang mengkritik atau bahkan sekadar mempertanyakan kebijakan pemerintah saja bisa langsung di serang para buzzer. Publik tidak bodoh," pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman mengklaim pemerintah tidak menggunakan buzzer di media sosial untuk menghadapi kritik dari publik. Isu soal buzzer pemerintah kembali muncul. Warganet menyebut pemerintah menggunakan buzzer untuk membalas kritik publik terhadap pemerintah.
"Pemerintah tidak punya buzzer," kata Fadjroel kepada merdeka.com, Kamis (11/2).
Dia mengklaim selalu diserang oleh buzzer di media sosialnya selama 24 jam. Meski demikian, dia menanggapi dengan santai hal tersebut.
"Medsos saya juga 24 jam diserang buzzer, pakai fitur blok saja ya beres," ungkap Fadjroel.
Fadjroel juga menjelaskan influencer yang digunakan pemerintah untuk program vaksinasi diberikan tanpa diberikan imbalan. Hal tersebut sebagai bentuk gotong royong.
"Influencer atau KOL terkait covid-19 dan vaksinasi itu cuma-cuma dan gratis sebagai bentuk gotong royong melawan pandemi covid-19," ungkap Fadjroel.
Baca juga:
RUU Pemilu Batal, Siasat Singkirkan Anies Demi Memuluskan Gibran?
PKS Sindir Pihak Awalnya Setuju RUU Pemilu, Tapi Batal Karena Survei Jeblok
PKS Bicara Pembatalan RUU Pemilu: Menyingkirkan Anies & Beri Modal Gibran ke DKI
PKS Sebut RUU Pemilu Masih Diharmonisasi di Baleg, Belum Resmi Ditarik
PKS Kritisi Soal Influencer: Apakah Permadi Arya Dibayar dengan Anggaran APBN?