PKS Tak Kapok Koalisi dengan Gerindra
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan tak kapok berkoalisi dengan partai mana pun termasuk bersama Partai Gerindra untuk Pemilu 2024 mendatang. PKS menekankan kata kapok tak dikenal dalam dunia politik.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan tak kapok berkoalisi dengan partai mana pun termasuk bersama Partai Gerindra untuk Pemilu 2024 mendatang. PKS menekankan kata kapok tak dikenal dalam dunia politik.
"Kalau politik enggak ada kapoknya," kata Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri di JCC Senayan, Minggu (19/6).
-
Kapan PPS Pilkada 2024 dibentuk? PPS dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum penyelenggaraan Pemilu atau Pemilihan dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah pemungutan suara Pemilu atau Pemilihan.
-
Apa saja persyaratan PPS Pilkada 2024? Ada pun persyaratan untuk menjadi PPS Pilkada 2024 ialah sebagai berikut: - WNI (Warga Negara Indonesia)- Usia minimal 17 tahun - Mempunyai rasa setia pada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika serta cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. - Harus memiliki integritas, pribadi yang kuat, jujur dan adil. - Tidak menjadi anggota partai politik yang dinyatakan dengan surat pernyataan yang sah dan sekurang-kurangnya dalam waktu lima tahun tidak lagi menjadi anggota partai politik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pengurus partai politik yang bersangkutan.- Tinggal di domisili dalam wilayah kerja Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu. - Mampu secara jasmani, rohani dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.- Berpendidikan paling rendah yaitu sekolah menengah atau sederajat.- Tak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih.
-
Mengapa PKS unggul di DKI Jakarta dalam Pemilu 2024? Tercatat PKS unggul dengan perolehan 1.012.028 suara.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Kenapa Pilkada 2024 penting? Pemilihan kepala daerah serentak ini menjadi ajang untuk menilai kembali kinerja para pejabat yang sedang menjabat, sekaligus kesempatan bagi calon baru untuk menawarkan visi dan misi mereka dalam membangun daerah masing-masing.
-
Apa pertimbangan utama PKS untuk mencalonkan seseorang di Pilkada 2024? PKS memiliki sejumlah pertimbangan utama bagi seseorang figur dapat maju sebagai bakal cagub-cawagub di Pilkada Serentak 2024. Terutama, mereka yang memiliki kans menang paling besar."Ya kita perlu (figur) dengan kans menangnya besar, kan ikut Pilkada buat menang bukan biar kalah," ucapnya.
Diketahui, hubungan PKS dan Gerindra pernah mesra pada Pilpres 2019 silam. PKS, Gerindra dan PAN saat itu berkoalisi mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Capres dan Cawapres.
Ketiga parpol sepakat menjadi oposisi pemerintah setelah Pilpres 2019 dimenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. Namun kemesraan ketiga parpol tersebut berakhir setelah Prabowo merapat dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Prabowo saat itu ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju. Keputusan Prabowo menerima pinangan Jokowi yang merupakan mantan kompetitornya dalam Pilpres 2019 lalu mendapat kritik dari mitra koalisi yakni PKS dan PAN.
PKS Putuskan Berkoalisi Setelah Rapimnas
Menurut Salim, selama ada kesamaan kepentingan maka semua antar partai polisi bisa berembuk bekerjasama. “Selama kepentingan bisa ketemu, insyaAllah bisa,” ucap dia.
Saat ini, Salim menyebut belum ada koalisi yang final, sehingga PKS masih mungkin berkoalisi dengan partai politik mana saja. “Kalau sekarang ini sama siapapun bisa, tapi perlu sabar saja,” kata dia.
Selain itu, PKS akan memutuskan koalisi partai politik setelah rapat pimpinan nasional (rapimnas) PKS yang akan digelar pada, Senin (19/6) besok. Hal itu disampaikan Salim usai menghadiri acara mengenang Ani Yudhoyono, JCC Senayan, Minggu (19/6) malam.
"Besok sama lusa nanti kita lihat lah. Rekomendasi (keputusan) partai koalisinya ya kemungkinan," ucap Salim.
Meski demikian, Salim menyebut keputusan nama calon presiden belum akan diputuskan pada Rapimnas besok. Terkait keputusan koalisi PKB-Gerindra, PKS menanggapi bahwa hal itu masih komunikasi awal.
“Jadi masih komunikasi awal belum ada suatu yang final, jadi kita perlu sabar mungkin sebulan dua bulan tiga bulan ini,” kata dia.
Dia menyebut PKS akan membuka komunikasi dengan semua parpol sehingga tidak hanya ada dua capres. PKS menyebut saat ini belum ada koalisi final, semuanya masih bisa berubah.
“Semuanya kan masih belum final, jadi saya belum bisa mengatakan pasti dengan Gerindra atau PKB, tetap akan jalan semuanya,” tandas dia.
Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/gil)