Polemik Soeharto, Fahri Sarankan Tim Jokowi Belajar Identifikasi Korupsi
Tuduhan Soeharto guru korupsi oleh Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menuai beragam reaksi. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, banyak pihak sering salah mengidentifikasi akar masalah korupsi.
Tuduhan Soeharto guru korupsi oleh Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menuai beragam reaksi. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, banyak pihak sering salah mengidentifikasi akar masalah korupsi.
"Secara umum saya sering melihat kesalahan identifikasi terhadap isu korupsi di indonesia. Makanya enggak pernah ketemu jawabannya, karena gagal identifikasi," kata Fahri pada wartawan, Kamis (29/11).
-
Kapan Soeharto hampir diracun? Di Blitar Selatan, TNI juga menggelar Operasi Trisula. Saat Itulah, Soeharto Mengaku Sempat Mau Dibunuh Dengan Racun Tikus
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Siapa yang mengenalkan Soeharto kepada Siti Hartinah? Rupanya mereka sudah punya calon. Wanita itu adalah Siti Hartinah. Teman sekelas adik Soeharto, saat sekolah di Wonogiri.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
Fahri meminta, semua capres dan juga tim sukses untuk belajar lebih baik lagi dalam mengidentifikasi kasus korupsi. Sehingga masalah korupsi bisa terselesaikan dengan baik.
"Makanya kayak orang mau lempar handuk gitu, jadi saya kira para Capres itu dan juga timses, harus belajar mengidentifikasi korupsi secara lebih baik supaya rakyat diberikan jawaban yang lebih pasti," ungkapnya.
Diketahui, polemik soal kasus korupsi mencuat saat calon presiden Prabowo Subianto menyinggung dan menyebut tingkat korupsi saat ini layaknya stadium kanker empat.
"Isu utama di Indonesia sekarang adalah korupsi, yang sudah seperti stadium kanker," tegas Prabowo.
Hal ini direspon okeh kubu Jokowi-Ma'ruf. Yang memandang bahwa korupsi itu memang marak terjadi di masa pemerintahan Soeharto, yang notabenenya mantan mertuanya Prabowo.
"Jadi, guru dari korupsi indonesia sesuai TAP MPR Nomor 11 tahun 1998 itu mantan Presiden Soeharto dan itu adalah mantan mertuanya Pak Prabowo," kata Basarah usai menghadiri diskusi di Megawati Institute, Menteng, Jakarta , Rabu (28/11).
Ini disanggah oleh Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, yang menempatkan sosok Soeharto sebagai tokoh ideologi partainya.
"UU korupsi sudah ada sejak jaman Hindia Belanda, maka julukan Bapak Korupsi tidak layak dialamatkan pada HM Soeharto Presiden RI ke-2 yang memiliki jasa membangun bangsa ini. Ia tidak pernah belajar, apalagi di jaman beliau jarang ada korupsi seperti saat ini," jelas Badaruddin.
Baca juga:
Soal Soeharto Guru Korupsi, Demokrat Nilai Kubu Jokowi Tak Tahu Terima Kasih
PDIP Tanggapi Golkar: Basis Data Korupsi Terpaksa Dikaitkan Orde Baru
Golkar Sayangkan PDIP Tuduh Soeharto Guru Korupsi
Gerindra Bela Soeharto: Prestasi Orde Baru Banyak Sekali
Soal 'Soeharto Guru Korupsi', Golkar Minta Hentikan Politik Saling Tuduh
PDIP Tantang Berkarya Polisikan Ucapan 'Soeharto Guru Korupsi'
Partai Berkarya: Tuduhan Soeharto Guru Korupsi Fitnah Keji dan Hoaks