Politikus PDIP nilai pertemuan Megawati-SBY silaturahmi biasa
Politikus PDIP Tubagus Hasanuddin mengatakan, peluang kerjasama antara PDIP dan Demokrat bisa saja terjadi pasca pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka pada Kamis (17/8). Namun, dia menganggap pertemuan itu hanya silaturahmi tanpa harus melahirkan komitmen tertentu.
Politikus PDI Perjuangan Tb Hasanuddin mengatakan, peluang kerjasama antara PDIP dan Demokrat bisa saja terjadi pasca pertemuan antara Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka pada Kamis (17/8). Namun, dia menganggap pertemuan itu hanya silaturahmi tanpa harus melahirkan komitmen tertentu.
"Ya bisa saja tapi itu tidak harus ada komitmen. Silaturahmi itu ya silaturahmi sebagai bagian dari sunatullah harus kita laksanakan," kata Hasanuddin di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).
Dia mengaku bersyukur Megawati-SBY akhirnya bisa bertemu. Hal itu karena kedua tokoh itu terlihat jarang sekali bertemu dalam berbagai kegiatan. Oleh karenanya, dia menilai pertemuan itu merupakan langkah yang harus ditiru oleh semua pihak.
"Kemarin itu syukur semuanya bisa hadir dan kelihatan damai lah, tenang. Ini sebuah contoh yang harus kita tiru bahwa kebersamaan harus membangun sebuah bangsa," tegasnya.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat melihat keakraban antara Megawati dan SBY telah memberikan dampak positif lantaran hubungan keduanya terlihat renggang.
"Saya kira begini, ini saat yang paling baik untuk sesuatu dimulai dari senyum dan salaman," tambahnya.
Sebelumnya, upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 berbeda dari biasanya. Karena akhirnya seluruh mantan presiden RI yang masih hidup hadir, dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, hingga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Selama SBY menjabat sebagai Presiden Indonesia Megawati tidak pernah hadir dalam Upacara HUT RI di Istana Negara. Begitu pula SBY, tidak hadir dalam perayaan kemerdekaan Indonesia di Istana Negara selama dua tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden.
Baca juga:
Usai upacara HUT RI, Jokowi, JK, Habibie, Megawati & SBY foto bersama
Hadiri HUT RI di Istana, SBY mengaku banyak ngobrol dengan Megawati
Selain berfoto, SBY dan Megawati juga makan siang bersama
Saat Megawati dan SBY 'berdamai' di HUT RI ke-72
JK sebut Megawati-SBY kompak hadir HUT RI di Istana tenangkan kondisi politik
Ketua MPR sebut pertemuan Megawati-SBY buat rakyat sejuk, aman dan tentram
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Bagaimana cara SBY menggambarkan pertemuan dengan Megawati? "Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Mengapa Megawati, SBY, dan JK dianggap sebagai King Maker? Megawati, SBY dan Jusuf Kalla secara tidak langsung ikut bertarung di Pemilu 2024.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.