Politikus PKB protes Fahri Hamzah, sebut tunjangan DPR sudah cukup
Menurut Daniel Johan, baiknya tunjangan itu dialihkan ke program pro rakyat.
Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKB, Daniel Johan menentang pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut tunjangan bagi anggota dewan kurang. Daniel menyatakan apa yang dia dapat baik gaji dan tunjangan sudah mencukupi untuk membiayai kehidupannya.
"Saya tidak setuju (kenaikan tunjangan). Saya sudah cukup dengan yang ada sekarang," kata Daniel di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/9).
Oleh sebab itu, dia menilai ada baiknya anggaran kenaikan bagi tunjangan tiap anggota dewan itu dialihkan ke program yang pro rakyat.
"Kalau dari DPR yang saya dapat sudah lebih dari cukup. Ketimbang buat tunjangan DPR, lebih baik pikirkan program rakyat," ujarnya.
Meski telah menyatakan penolakannya, Wasekjen PKB ini justru tidak mengetahui perihal kenaikan tunjangan bagi tiap anggota dewan tersebut. Justru, dia baru mengetahui kabar tersebut dari awak media.
"Jangan kan paham, tahu saja tidak," tukasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut justru kenaikan tunjangan bagi tiap Anggota DPR justru tak mencukupi untuk menopang kinerja tiap anggota. Bahkan, kata dia, tunjangan bagi anggota seharusnya dilebihkan dari yang disetujui sekarang.
"Menurut saya sangat kurang itu, karena tidak ada kebebasan. Kalau ada kebebasan kita tentu mampu lakukan pengawasan intensif. Misalnya kebakaran, kita tidak bisa kesana tidak ada anggaran,"kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/9).
Dia beralasan mengenai tunjangan yang diperuntukkan untuk DPR dalam APBN tahun 2015 dari total keseluruhan anggaran sebesar Rp 2039,5 Triliun, anggaran tertinggi untuk DPR di APBN tahun 2015 hanya berjumlah sekitar Rp4 Triliun.
"jadi presentasenya kira-kira 0,00191 persen, nah ini lah yang diributkan. Setiap hari, setiap kasus, soal tunjangan, soal parfum, soal kunjungan ke Amerika, itu lah yang 0,00191 persen itu," katanya.