Politisi Demokrat ini punya modal bersaing dengan SBY
Padahal, di Demokrat masih memiliki nama-nama besar untuk bersaing di kongres.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diwacanakan maju di Kongres 2015 sebagai calon incumbent ketua umum Partai Demokrat. Pengurus daerah sebagai pemilik suara sah di kongres juga diklaim mayoritas mendukung SBY.
Sosok SBY dinilai masih menjadi orang yang paling kuat di Partai Demokrat. Sejumlah elite partainya pun diyakini tak bakal mampu melawan ketokohan SBY.
Ketua DPP Partai Demokrat E. Herman Khaeron salah satu yang mendukung penuh pencalonan kembali SBY sebagai ketua umum. Menurut dia, SBY masih diperlukan dan dibutuhkan untuk memperkokoh dan membesarkan partai.
Herman mengakui memang dibutuhkan regenerasi dalam kepemimpinan sebuah partai politik. Akan tetapi dalam konteks Demokrat, kata dia, regenerasi tidak harus pada posisi ketua umum.
"Karena kepentingan politik bagi suatu partai adalah bagaimana pimpinan partai memiliki dan mampu menjadi daya magnet untuk mempersatukan, memperkokoh dan membesarkan partai. Sosok pemimpin tersebut hanya dimiliki Pak SBY," kata Herman dalam pesan singkat, Selasa (23/12).
Padahal, di Demokrat masih memiliki nama-nama besar untuk bersaing di kongres. Akan tetapi nampaknya nama besar dan modal politik yang mereka punya tak sebanding dengan kekuatan SBY.
Berikut nama-nama besar politisi Demokrat yang punya modal bersaing dengan SBY di kongres:
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
Soekarwo
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Soekarwo salah satu tokoh ternama di partai berlogo bintang Mercy ini. Dia terpilih dua periode menjadi gubernur Jawa Timur.
Tidak tanggung-tanggung, Soekarwo mampu mengalahkan pesaingnya saat pilgub lalu yakni seorang tokoh Nahdlatul Umat (NU) Khofifah Indar Parawansa. Khofifah adalah orang NU yang berbasis massa terbesarnya di Jawa Timur.
Soekarwo terbilang sukses memimpin Jawa Timur. Dikutip dari wikipedia.org, pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini sukses membangun infrastruktur di Jatim.
Dia mampu menyukseskan pembangunan jembatan Suramadu, pelabuhan Teluk Lamong, Terminal 2 Bandara Surabaya. Serta mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yaknni 7,3 persen di atas rata-rata nasional yaitu 6,2 persen.
Namun nama besar dan kemampuannya ini tak membuatnya berniat maju di bursa caketum Demokrat melawan SBY. Dia justru mendukung penuh SBY kembali maju jadi ketua umum.
Ahmad Mubarok
Ahmad Mubarok adalah salah satu pendiri Partai Demokrat. Dia mengaku berani maju di kongres asalkan ada yang mendukung.
Mubarok menjadi salah satu orang yang terbuka mengkritik wacana SBY jadi ketum lagi. Menurut dia, sekelas mantan presiden, sudah tak layak lagi duduk sebagai ketua umum partai.
"Dinamikanya ada yang penjilat, ada yang objektif, ada yang ingin menempatkan Pak SBY di tempat lebih tinggi, karena ketum berarti di lapangan, kan mantan maqom-nya sudah lebih tinggi lagi," kata dia.
Mubarok adalah seorang mantan wakil ketua umum Demokrat dan anggota dewan pembina partai. Dia juga dikenal dekat dengan mantan ketum Demokrat Anas Urbaningrum.
Dia pernah menjadi anggota MPR pada periode 1999-2004. Dia politisi yang berlatar belakang akademisi dan sempat menjadi Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Asyafi'iyah (UIA) tahun 2001 lalu.
Marzuki Alie
Meski masih malu-malu, Mantan Ketua DPR Marzuki Alie berniat untuk maju di kongres. Dia tak takut melawan SBY dengan alasan demi kader Partai Demokrat.
"Saya ini tut wuri handayani, manut-manut saja, yang penting baik untuk kader. Kalau memang itu yang terbaik, saya akan maju," kata Marzuki.
Marzuki juga pernah maju jadi caketum di kongres Demokrat 2010, namun sayang dia kalah oleh kader muda Anas Urbaningrum yang sekarang mendekam di penjara karena korupsi.
Marzuki saat ini menjabat sebagai wakil ketua majelis tinggi partai menjadi wakil dari SBY. Marzuki juga pernah maju di konvensi capres Demokrat. Namun, lagi-lagi harus kalah dengan nama sekaliber Dahlan Iskan.