Politisi Demokrat yakin banyak fraksi tolak kenaikan tunjangan DPR
Erma menegaskan kenaikan tunjangan tersebut bisa saja ditolak oleh Banggar DPR.
Anggota Fraksi Demokrat Erma Suryani telah menyatakan bahwa Fraksinya menolak dengan tegas kenaikan tunjangan bagi tiap Anggota DPR. Dia juga yakin langkah fraksinya tersebut akan diikuti oleh seluruh fraksi lainnya yang duduk di parlemen.
"Saya yakin pembahasan di Badan Anggaran (Banggar) DPR nanti tidak akan keras-keras amat. Banyak fraksi nanti yang berpendapat sama dengan kami," kata Erma di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/9).
Meski Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) telah menyetujui kenaikan tunjangan bagi tiap Anggota DPR, Erma menegaskan kenaikan tunjangan tersebut bisa saja ditolak oleh Banggar DPR.
"Kalau sebuah keputusan dianggap tidak pas kami bisa menolaknya," ujar Erma yang juga Anggota Banggar DPR ini.
Sebelumnya, Anggota Fraksi Demokrat lainnya, Ruhut Sitompul menyatakan bahwa Fraksinya telah tegas menolak kenaikan tunjangan bagi setiap Anggota DPR. Penolakan tersebut, kata dia, sesuai dengan instruksi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ketua Umum kami sudah tegas tolak, kita harus peka dengan suasana rakyat sekarang," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/9).
Adapun, Ruhut mengaku saat pembahasan kenaikan tunjangan tersebut di Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR fraksinya tidak dilibatkan. Sehingga, dia mengaku tak akan segan mengembalikan tunjangan tersebut yang dikabarkan akan cair bulan depan.
"Semuanya dikembalikan. Harus semua fraksi. Jangan bilang tolak tapi nanti menerima. Nanti yang dimaki-maki DPR," tegasnya.