Politisi PDIP: Polisi merasa dipermainkan,calon kapolri dipermalukan
Latifah melihat konflik ini berdampak pada kinerja kepolisian hingga ke daerah-daerah.
Anggota DPR RI F-PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa, menyayangkan adanya konflik KPK dan Polri yang berlarut-larut seperti saat ini. Karena konflik ini, berdampak pada kinerja polisi di daerah. Bahkan menurut dia sampai tontonan dunia internasional.
Latifah menceritakan pengalamannya saat sedang melakukan kunjungan ke beberapa daerah. Para polisi di daerah itu mengaku ada semacam tekanan pada institusinya.
"Hal ini memang menjadi kerancuan, di mana saya temui di daerah, polisi itu memang mempunyai tekanan saat institusinya kini merasa sedang dipermainkan, melalui calon Kapolrinya yang dipermalukan. Ini kan ditonton bukan hanya oleh kita semua, tapi juga oleh negara asing," kata Latifah di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/2).
"Saya menyayangkan bahwa harkat martabat kita sebagai sebuah negara terhormat, tidak bisa kita jaga bersama dengan ditonton orang-orang di seluruh dunia seperti ini," katanya menambahkan.
Latifah berharap, jangan sampai ada kepentingan apapun di balik semua kisruh yang ada saat ini. Dirinya juga menginginkan agar semua pihak bisa menahan diri, demi terselamatkannya kedua institusi yang sangat berperan bagi negara, yaitu KPK dan Polri.
"Jangan sampai ada conflict of interest yang menyebabkan KPK atau Polri hancur. Jangan sampai. Kenapa saya menyayangkan, karena saat panja KPK itu saya ada di dalamnya, agar bagaimana sampai KPK ini bisa berdiri," pungkasnya.
Baca juga:
PDIP tetap ngotot minta Jokowi lantik Budi Gunawan jadi Kapolri
Politisi PDIP: Wajar ada asumsi kita tarik dukungan dari Jokowi
Nama Dwi Priyatno menguat, mungkinkah dipilih Jokowi jadi Kapolri?
Konsolidasi relawan Jokowi: KPK vs Polri bukan masalah besar
Jokowi masih mencla-mencle soal nasib Komjen BG jadi Kapolri
Sama-sama yakin menang, kubu BG dan KPK percayakan penuh pada hakim
Saksi: Tidak ada koordinasi pelaksanaan LHA Budi Gunawan pada 2010
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).