PPP Klaim Rencana Rapid Test Corona Anggota DPR Belum Dibicarakan ke Fraksi Parpol
"Itu dibicarakan detil pelaksanaan dengan fraksi-fraksi saja belum. Jadi ya tentunya tidak mungkin (digelar)," kata dia.
Rapid test virus corona untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dipastikan tak digelar pada Kamis (26/3) dan Jumat (27/3) pekan ini.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai tidak tepat jika dikatakan penundaan rapid test. Namun, wacana itu memang belum dibahas teknis penyelengaraan dengan fraksi-fraksi di DPR.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Tidak tepat juga kalau dibilang ditunda, pelaksanaan rencana itu memang belum dibicarakan dengan fraksi tentang teknis dan jadwalnya," kata Arsul kepada wartawan, Kamis (26/3).
Namun, Arsul tak bisa memastikan apakah rapid test akan tetap dilaksanakan atau tidak. Menurutnya, harus dibicarakan dulu dengan semua fraksi di DPR.
"Namun apakah nanti akan jadi dilaksanakan sebelum dimulai masa sidang tentu harus dibicarakan dulu dengan fraksi-fraksi yang ada," kata anggota komisi III itu.
Menurut Arsul, ada perbedaan informasi seperti yang disampaikan Sekjen DPR kepada publik dan kepada anggota DPR. Kata dia, tidak ada rencana untuk rapid test pekan ini seperti yang disampaikan Sekjen DPR.
"Itu dibicarakan detil pelaksanaan dengan fraksi-fraksi saja belum. Jadi ya tentunya tidak mungkin (digelar)," kata dia.
Arsul mengatakan, para anggota dewan menangkap wacana rapid test massal itu bersamaan dengan penyelenggaraan oleh pemerintah. Sehingga, DPR turut membantu mengadakan 40 ribu alat tes cepat untuk masyarakat. Seperti yang disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Karena itu, tidak ada kesan anggota dewan diistimewakan. Rapid test itu, kata Arsul, hanya untuk anggota DPR yang merasa ada gejala.
"Dengan demikian tidak mengesankan bahwa anggota DPR dan keluarganya diistimewakan. Pelaksanaannya pun disesuaikan dengan kondisi anggota DPR ya," kata dia.
Baca juga:
Pakai Dana BLUD Rp 3 M, RSUP Soekarno Babel Tambah 30 Ruang Isolasi Covid-19
Cegah Penularan Corona, Permukiman Warga Disemprot Disinfektan
Forwot Salurkan Donasi Pengadaan APD ke RSUD Cengkareng dan ACT
Imbas Virus Corona, Tradisi Unggahan Banokeling di Banyumas Digelar Terbatas
RS Darurat Corona Wisma Atlet Hanya Bisa Terima Pasien 15 Tahun ke Atas