PPP yakin JK tak tarik dukungan dari Jokowi usai bertemu Prabowo
Menurut Rommy, pertemuan JK dengan Prabowo-Sandiaga hanya untuk memastikan Pilpres 2019 berjalan kondusif dan damai.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meyakini Jusuf Kalla tidak akan beralih dukungan dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal ini menyikapi kunjungan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke rumah dinas JK, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat (15/8) malam.
"Sama sekali tidak," kata Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
Apalagi, Pria yang akrab disapa Rommy ini mengklaim JK telah bersedia masuk ke tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf, yakni sebagai Ketua Dewan Penasehat.
"Pak JK kan sudah berkenan jadi ketua wansihat Jokowi-Ma'ruf Amin. Saya kira sama sekali bukan indikasi," ujarnya.
Untuk itu, menurut Rommy, pertemuan JK dengan Prabowo-Sandiaga hanya untuk memastikan Pilpres 2019 berjalan kondusif dan damai.
"Ya saya kira bagus untuk memastikan bahwa konstestasi ini berjalan lebih damai, lebih sportif kondusif dibanding 2014 yang begitu keras," tandas Rommy.
JK menepis terkait pertemuannya dengan bakal capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno adalah bentuk lobi politik. Dia menegaskan, tidak ada ajakan dari mereka untuk jadi tim pemenangan di Pilpres 2019.
"Enggak. Pertanyaanmu usil saja," kata JK.
Hal tersebut juga ditepis oleh Prabowo. Dia menilai JK terlalu senior untuk jadi ketua tim pemenangannya.
"Terlalu senior. Terlalu senior," sambut Prabowo.
Baca juga:
Prabowo ke rumah JK, Golkar tegaskan dukung Jokowi sampai titik darah penghabisan
Prabowo usul Djoko Santoso ketua tim pemenangan, PKS sebut belum ada kesepakatan
Data terbaru, harta Cawapres Ma'ruf Amin Rp 11,6 miliar
Tifatul Sembiring: Jangan hujat pak Ma'ruf, kalau PKS atau saya boleh dibully
Soal Rp 500 M, Tifatul Sembiring dukung Andi Arief dilaporkan ke polisi
PKS minta Andi Arief buktikan soal mahar politik Sandiaga