Prabowo janjikan Rp 1 M tiap desa, ini kata Timses Jokowi-JK
Tim sukses Jokowi-JK berpendapat jika visi misi Prabowo-Hatta yang mengalokasikan dana pembangunan Rp 1 miliar sesat.
Tim sukses Jokowi - JK berpendapat jika visi misi capres dan cawapres Prabowo - Hatta yang akan mengalokasikan dana pembangunan Rp 1 miliar setiap desa itu menyesatkan. Sebab, bantuan untuk desa itu sudah tercantum pada undang-undang tentang desa.
"Intinya janji bantuan setiap desa itu menyesatkan. Alasannya, janji bantuan setiap desa opini seolah-olah bantuan desa berasal dari capres atau perseorangan. Padahal itu mandat Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa, di mana ada alokasi dana untuk desa-desa di Indonesia," kata Anggota Tim Sukses Jokowi - JK , M Hanif Dhakiri, di Media Center Jokowi - JK , Jalan Cemara nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6).
Dia mengatakan, undang-undang tersebut memang sudah menjadi kewajiban seorang presiden untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan desa. Aturan tersebut, kata dia, seolah menjadi buram karena itu mandat dari UU desa.
"Jadi siapapun capres tetap akan menjalankan UU desa tersebut. Dengan janji itu maka seolah-olah membuat mengaburkan asalnya," tuturnya.
"Jumlah 1 miliar itu tidak jelas, bahwa alokasi dana dari APBN itu bisa bervariasi, tergantung penduduk dan luas wilayah dan kondisi. Bahkan berbahaya karena akan menyamaratakan, ada 72 ribu desa akan menerima rata-ratanya. Padahal ketentuan dalam UU desa tidak begitu. Ada yang menerima di bawah 1 milliar ada yang lebih," tambahnya.
Oleh karena itu, janji-janji Prabowo yang ditawarkan kepada masyarakat dinilai bermuatan politis. Sebab, UU desa itu sudah dirancang sesuai kebutuhan masing-masing desa. "Menurut saya menodai perjuangan kepala desa, karena ini klaim politik. Karena kepala desa yang menyampaikan ke DPR dan menjadikan usulan RUU desa menjadi UU desa. Kepala desa sudah mati-matian agar UU Desa disahkan. Tapi tiba-tiba muncul klaim adanya bantuan dari salah satu capres," keluh dia.
Seperti diketahui, Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto dalam kampanye terbuka di pelataran parkir Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, berjanji akan mengalokasikan dana pembangunan Rp 1 miliar setiap desa yang diberikan setiap tahunnya.
"Kalau rakyat Indonesia memberikan amanah kepada saya menjadi presiden nantinya, saya akan mengalokasikan dana Rp 1 miliar untuk desa setiap tahunnya," kata Prabowo Subianto dalam orasi politiknya berapi-api.
Katanya, dana sebesar itu yang dialokasikan untuk desa guna meningkatkan dan memperkuat roda perekonomian di desa-desa. Karena, katanya, membangun perekonomian harus melalui desa.
Baca juga:
Survei OSI di Jawa Timur: Jokowi-JK 67% dan Prabowo-Hatta 81%
Jika jadi presiden, Prabowo terancam bisa langsung dilengserkan
Diancam dipolisikan, Fahri Hamzah bantah tuding Subagyo HS
Surat DKP bocor, Tim Prabowo-Hatta polisikan 4 akun media sosial
Bagi Ahok, Jokowi atau Prabowo presiden sama-sama enak
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.