Prabowo kritik utang pemerintah naik Rp 1 T/hari, JK sebut yang penting bisa bayar
Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi kritikan bakal calon Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan utang pemerintah naik hingga Rp 1 triliun tiap hari. JK yakin sebanyak apapun utang kepada negara lain, pemerintah mampu membayarnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi kritikan bakal calon Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan utang pemerintah naik hingga Rp 1 triliun tiap hari. JK yakin sebanyak apapun utang kepada negara lain, pemerintah mampu membayarnya.
"Jadi bukan soal Rp 1 triliun, mampu kita bayar tidak? Sama dengan perusahaan. Oleh karena itu maka sekarang ini ya kita mampu membayarnya," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara,Jakarta Pusat, Selasa (4/9).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
JK tidak merinci apakah benar utang negara naik Rp 1 triliun tiap harinya. Yang pasti, kata dia, selama pemerintah bisa membayar utang, hal tidak perlu dipersoalkan.
"Ya saya belum hitung seperti itu, tapi memang jumlahnya per tahun. Kita tidak hitung per hari, kita hitung tahunan gitu kan. Ada tambahan Rp 200 T, ada mungkin Rp 300 (T). Selama kita bisa bayar, bukan urusan T-nya, bisa bayar tidak? Kita bisa bayar, berbeda dengan negara kayak Venezuela, tidak bisa bayar. Berbeda dengan Argentina, tidak bisa bayar," ungkap JK.
Kemudian JK menjelaskan setiap negara butuh dana atau modal. Jika tidak punya modal harus meminjam. JK menjelaskan setiap negara pasti membutuhkan dana. Seperti Amerika meminjam uang dengan cara mencetak uang. Sedangkan Jepang, kata JK, menutup utang dengan cara mengambil dana pensiun.
"Kita karena kita tidak cetak duit terlalu banyak karena tidak laku di luar negeri, maka kita minjam dari World Bank dari perbankan-perbankan, itu biasa saja jumlahnya itu relatif tergantung kemampuan," papar JK.
Diketahui, Prabowo Subianto mengkritik keras kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terutama terkait utang.
"Saudara-saudara, utang pemerintah kita naik terus, naik terus. Sekarang hitungannya naiknya Rp1 triliun tiap hari," kata Prabowo saat membedah buku karyanya berjudul Paradoks Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/9).
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total utang pemerintah pada Juli 2018 mencapai Rp 4.253 triliun, naik Rp 26 triliun dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan dibandingkan posisi akhir tahun lalu, total utang tersebut naik Rp 314 triliun.
Baca juga:
PPP minta kubu Prabowo buktikan tuduhan ada 25 juta pemilih ganda
Temui Prabowo, Zulkifli Hasan bahas persiapan deklarasi tim pemenangan
Gerindra Tangerang sebut uang bercap 'Prabowo Satria Piningit' ulah orang iseng
Bisnis-bisnis besar yang digeluti Prabowo Subianto
Bawaslu: Semua pihak tahan diri, belum masanya sudah kampanye dimana-mana
Elektabilitas Jokowi turun 1,2%, Prabowo 0,2% usai deklarasi Cawapres