Prabowo Tunjuk Sri Mulyani jadi Menkeu: Rekor 13 Tahun Sebagai Bendahara Negara
Presiden RI Prabowo Subianto menugaskan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu).
Presiden RI Prabowo Subianto menugaskan Sri Mulyani kembali sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Sri Mulyani mendapatkan tugas yang sama seperti di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dengan penunjukan ini, Sri Mulyani menjadi Menkeu dengan jabatan terlama, yakni 13 tahun.
Sri Mulyani hadir di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV pada Selasa (15/10) lalu. Srimul mengaku dirinya ditunjuk kembali menjadi Menteri Keuangan oleh Prabowo.
- Seperti Prabowo, Tiga Presiden dari Negara Ini Juga Berasal dari Latar Belakang Militer
- VIDEO: Pertemuan Penting Prabowo dan Menkeu Sri Mulyani Bicara Serius Kondisi Ekonomi RI
- Sri Mulyani: Kenaikan Gaji PNS Bakal Diumumkan Prabowo Subianto saat Jadi Presiden
- Sebelum Dibawa ke Sidang Paripurna, Sri Mulyani Akui RAPBN 2025 Sudah Dapat Lampu Hijau dari Prabowo-Gibran
"Pada saat pembentukan kabinet, dia meminta saya untuk menjadi menteri keuangan kembali," kata Sri Mulyani kepada wartawan, Selasa (15/10).
Srimul adalah seorang pakar ekonom yang sangat berpengalaman. Dia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum.
Srimul punya segudang pengalaman di bidang keuangan publik, kebijakan fiskal, dan ekonomi tenaga kerja. Sejak 1 November 2002, Sri Mulyani terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group).
Dia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Pendidikan dan Prestasi Sri Mulyani
Sri Mulyani menempuh pendidikan S1 di Universitas Indonesia pada 1986. Dia melanjutkan pendidikan di University Illinois at Urbana-Champaign dan meraih gelar Master dan Doktor bidang Ekonomi tahun 1992.
Sepak terjangnya sebagai Menteri Keuangan terlama dimulai setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Keuangan tahun 2005-2010.
Salah satu kebijakan pertamanya sebagai menteri adalah memecat petugas korup di departemen keuangan. Berkat kebijakannya, dia berhasil meminimalisir angka korupsi.
Selama menjabat Menkeu, berbagai prestasi berhasil ditorehkan. Di antaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman dan mengelola utang, serta memberi kepercayaan pada investor.
Wanita kelahiran Lampung, 26 Agustus 1962 ini kembali menunjukkan prestasi setelah menjadi wanita Asia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia tahun 2010 hingga 2016.
Setelah enam tahun menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, Srimul kembali ke Tanah Air dan mengisi posisi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro atas permintaan Presiden Jokowi. Dia bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sejak 2016 hingga 2024.
Tahun pertamanya kembali menjadi Menkeu membawa sejumlah gebrakan, antara lain memangkas Rp6,7 triliun belanja kementerian dan lembaga yang dinilai tidak efisien, menahan Rp19,4 triliun Dana Alokasi Umum (DAU) ke 165 daerah karena posisi kas masih tinggi, hingga melobi langsung pengusaha besar agar berpartisipasi dalam program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Prestasinya dalam menjaga dana negara kembali mengantarkannya menerima penghargaan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik tahun 2017 oleh Majalah Finance Asia. Dia dinilai berhasil mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3% menjadi 2,5% dari PDB.
Sebelum menjabat sebagai menteri keuangan, Sri Mulyani sempat menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ke-8 tahun 2004-2005 dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2008 hingga 2009 masa kepresidenan SBY.
Reporter Magang: Maria Hermina Kristin