Profil dan Jabatan Tiga Tokoh Penting yang Kini Gabung PAN, Ada Mantan Wamen Pertahanan
Total ada sembilan pengurus PAN yang berada di Kabinet Merah Putih.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengumumkan tiga orang menteri di Kabinet Merah Putih bergabung menjadi pengurus PAN.
Ketiganya itu yakni Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.
- Profil Lima Anggota Dewan Pengawas KPK 2024–2029, Ada Jenderal hingga Hakim
- Mantan Kader PDIP Ungkap Makna Retret Kabinet: Tidak Ada Jagoan Sendirian, Semua Anak Buah Presiden
- Profil 6 Peraih Adhi Makayasa dalam Kabinet Merah Putih, Ada AHY hingga Kapolri Listyo Sigit Prabowo
- Profil Para Politikus PAN Dalam Bursa Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Total ada sembilan pengurus PAN yang berada di Kabinet Merah Putih.
Lima orang lainnya yakni Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Wakil Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani.
Hal ini disampaikan dalam acara Workshop Partai Amanat Nasional bertema ‘Terdepan Mewujudkan Kedaulatan Pangan’ di Surabaya, Kamis (19/12).
"Malam ini hanya pengumuman, Pak Sakti Wahyu Trenggono sebagai Wakil Ketua Umum PAN, Budi Santoso sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN, Dudy Purwagandhi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional," sambungnya.
Zulhas mengingatkan kepada para pengurus PAN yang mendapatkan posisi di Kabinet Merah Putih untuk selalu memperhatikan kesejahteraan rakyat, khususnya di sektor pertanian. Pasalnya, Presiden Prabowo memiliki cita-cita untuk mewujudkan Indonesia swasembada pangan di 2027 mendatang.
“Karena Presiden Prabowo mengatakan harus swasembada pangan di 2028 waktu sidang kabinet. Pergi ke G20 berubah lagi pada tahun 2027 (target swasembada pangan),” jelasnya.
Sementara itu, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, dirinya tidak pernah pergi dari PAN. "Saya tidak pernah pergi (dari PAN) saya wakil bendahara umum PAN di tahun 2012," ujar Sakti.
Profil Tiga Menteri Gabung PAN
Bukan kali pertama Sakti Wahyu Trenggono menjadi pembantu presiden. Sebelumnya, ia lebih dulu menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan periode 2019-2020.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini juga pernah menjabat beberapa kursi komisaris hingga direktur di sejumlah perusahaan seperti di Programmer dan System Analyst & Development Federal Motor (1986–1992).
Management Information System, Business Development, Supply Chain Management Astra Group (1995–1997), Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama (2000–2009), Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (2005–2016), Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama (2010–2016).
Anggota Dewan Sekolah MBA School of Business Management ITB (2004–sekarang), Komisaris PT.Tower Bersama Tbk. (2009–2019), Direktur Perencanaan dan Pengembangan INKUD (2018–2019), Komisaris PT Merdeka Copper Gold Tbk. (2018–2019).
Kemudian, Dudy Purwagandhi sudah sejak 2018 berada di dalam pemerintahan. Saat itu, ia menjadi Staf Khusus Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Kemudian, pria lulusan Sarjan Hukum Universitas Trisakti ini melanjuti karir politiknya dengan menjadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Lalu, nama Budi Santoso juga bukan pertama ini berada di pemerintahan. Karena, ia pernah menduduki beberapa posisi Eselon II di Kementerian Perdagangan.
Posisi itu seperti Kepala Pusat Data dan Informasi (2017), Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi (2017) dan Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian (2018).
Kemudian, selama menjadi atau mengabdikan dirinya sebagai Pegawai Negeri Sipil, pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah ini kerapa mendapatkan beberapa penghargaan.
Beberapa penghargaan itu seperti Satyalancana Karya Satya X (tahun 2005), Satyalancana Karya Satya XX (tahun 2017) serta Satyalancana Karya Satya XXX (tahun 2024).
Kader PAN Harus Wujudkan Swasembada Pangan Prabowo
Di kesempatan yang sama, Zulhas memerintahkan seluruh kadernya untuk membantu mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan.
Presiden Prabowo Subianto secara terang-terangan menyampaikan hal itu saat Sidang Paripurna MPR RI usai dilantik menjadi Presiden periode 2024-2029 dan diungkapkan pula pada forum dunia G20 beberapa waktu lalu.
“Karena Presiden Prabowo mengatakan harus swasembada pangan di 2028 waktu Sidang Paripurna MPR. Pergi ke APEC G20 berubah lagi swasembada pangan pada tahun 2027 (target swasembada pangan),” kata Zulhas.
Meurutnya, saat ini sektor pertanian masih belum mendapatkan perhatian serius. Baru pada era Presiden Prabowo saja sektor pertanian mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
“Kita hari ini sudah 29 atau 28 tahun Reformasi. Saudara-saudara menyadari nggak yang paling tertinggal yang paling tidak mendapatkan perhatian (yaitu) pertanian, peternakan, dan nelayan. Ini lah bidang yang paling tertinggal,” ujarnya.
Zulhas mengungkapkan, sebelum era Reformasi, sektor pertanian justru mendapatkan perhatian yang lebih. Bahkan kontribusi pada sektor tersebut mencapai 67 persen.
“Zaman Pak Harto (Presiden Soeharto, kontribusi tenaga kerja dari sektor pertanian 67 persen. Jadi kalau ada 100 pekerja, 67 orang itu di sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan,” ungkapnya.
Zulhas yang juga Menteri Koordinator Bidang Pangan ini bersyukur di era Presiden Prabowo kembali memberikan perhatian lebih terhadap sektor pertanian.
“Terima kasih ke presiden Prabowo. Karena pangan menjadi program prioritas utama,” pungkasnya.