Puan Disindir Dulu Nangis Harga BBM Naik di Era SBY, PDIP: Kondisi Beda Sekali
PDIP menilai, kondisi kenaikan harga BBM saat ini berdea dengan kondisi di era SBY.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah merespons soal sindiran massa buruh yang menyindir sikap Ketua DPR RI Puan Muharani menangis karena kenaikan harga BBM di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menilai, kondisi kenaikan harga BBM saat ini berdea dengan kondisi di era SBY.
"Kondisinya kan berbeda, kondisi hari ini dunia, kita sadar enggak sih kalau ini persoalan geopolitik, Arab Saudi lagi menikmati, para eksportir minyak lagi menikmati profit dia tidak mau nambah alokasi ke pasar, tidak nyiram pasar ya naik teruslah," kata Said, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9).
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Bagaimana Puan Maharani bisa menjadi Ketua DPR? Kini puan Maharani menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019 hingga 2024. Dia menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan Ketua DPR.
-
Mengapa Kementerian PUPR diangkat menjadi Duta Kehormatan? Duta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC. Terutama untuk meningkatkan kerja sama antara anggota dan mitra-mitra AWC, menerapkan rencana pengembangan jangka menengah dan jangka panjang, serta mengembangkan dan merevitalisasi proyek-proyek air.
-
Siapa ayah dari Puan Maharani? Sang ayah seorang politikus senior yang pernah menduduki jabatan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2009.
-
Kenapa Pramono Anung menggandeng Puan Maharani? "Sebenarnya saya yang menggandeng Mbak Puan, karena memang Pak Prabowo kan dikerubutin banyak orang yang pasti ada bisik-bisik masa diomongin," kata Pramono kepada wartawan di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
"Sehingga jangan kemudian 10 tahun lalu disamakan dengan kondisi sekarang sama sekali berbeda, sama sekali berbeda," sambungnya.
Dia pun mengungkapkan kondisi dunia yang tidak stabil karena pandemi Covid-19 dan konflik negara yang terjadi. Kedua faktor tersebut masih menjadi alasan.
"Dulu apa sih problematiknya sekarang apa kan beda, pandemi, minyak hancur sehancur-hancurnya. Tingkat permintaan tinggi tiba-tiba ada perang padahal rantai pasok global belum sempurna goyang semua negara," ungkapnya.
Hal itu, sangat berbeda dengan kenaikan harga BBM di era SBY. Menurut Said, saat itu tidak ada persoalan geopolitik hingga berdampak pada harga BBM naik.
"Ketika itu ada persoalan subcrime di Amerika ada apa masalah internasional itu? Ini kan stuck semuanya, Saudi sudah diteriakin Amerika tetep aja belum nyiram-nyiram pasar," ucap Said.
Said pun mengajak publik mempelajari fakta yang ada. Menurutnya, setiap kebijakan diambil berdasarkan fakta yang ada saat ini.
"Mari fakta demi fakta kita pelajari bersama kemudian kita ambil kebijakan bedanya gimana," imbuhnya.
Massa buruh menggeruduk Gedung DPR MPR, Jakarta, dalam rangka unjuk rasa menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Dalam kesempatan itu, pengujuk rasa turut menyindir sikap Ketua DPR Puan Maharani di masa lalu.
"Dulu ketika di zaman SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) semua kadernya PDIP wabilkhussus Puan Maharani yang sekarang Ketua DPR itu kan nangis-nangis ada kenaikan BBM. Nangis-nangis gitu seolah-olah berpihak kepada rakyat," tutur orator aksi, Gunarto di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa (6/9).
Gunarto mempertanyakan sikap Puan Maharani kini atas kenaikan harga BBM usai menjabat sebagai Ketua DPR. Terlebih, peningkatannya pun terbilang sangat tinggi, seperti pertalite yang menyentuh hingga 30 persen.
"Apakah dia juga nangis terhadap kenaikan BBM yang sekarang?," jelasnya.
Malahan, kata Gunarto, tidak ada pernyataan Puan yang berpihak pada rakyat usai kenaikan harga BBM.
"Dia enggak ada tanggapan keberpihakannya terhadap rakyat. Hari ini kita cari, hari ini kita pengen minta statementnya, apa statementnya dia terhadap kenaikan BBM ini kepada rakyat, apakah akan nangis-nangis lagi atau gimana," Gunarto menandaskan.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9). Penyesuaian harga baru BBM dimulai pada pukul 14.30 WIB.
"Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pada pukul pada 14.30 Waktu Indonesia Bagian Barat," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat konferensi Pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9).
Berikut harga BBM usai diumumkan kenaikan harga;
1. Pertalite dari Rp7.650 perliter menjadi Rp10.00 per liter.
2. Solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.
3. Pertamax non subsidi dari Rp12.500 perliter menjadi Rp14.500 per liter.
(mdk/ray)