Puji MA dan KY, Jokowi tak singgung KPK dan Polri di sidang MPR
Puji MA dan KY, Jokowi tak singgung KPK dan Polri di sidang MPR. Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahun MPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8). Dalam pidatonya, Jokowi memuji sejumlah lembaga negara dalam capaian kinerjanya seperti MPR, DPD dan DPR.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahun MPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Dalam pidatonya, Jokowi memuji sejumlah lembaga negara dalam capaian kinerjanya seperti MPR, DPD dan DPR.
Jokowi mengatakan, selama setahun terakhir, MPR terus berusaha untuk menjembatani berbagai arus perubahan, pemikiran, aspirasi masyarakat dan daerah, dan berbagai etika politik kebangsaan yang bertumpu pada nilai permusyawaratan dan perwakilan, kekeluargaan, gotong royong dalam bingkai NKRI. Sebagai pengawal ideologi, kata dia, MPR teguh menjaga Pancasila sebagai pemandu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Saya menyambut baik, sikap MPR yang berketetapan untuk bersinergi dengan Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila," kata Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi memuji kerja keras DPR dalam hal legislasi. DPR juga terus melanjutkan reformasi internalnya dan menjadi lembaga representasi rakyat yang makin modern dan dipercaya.
Terhadap fungsi legislasi, DPR antara lain telah menyelesaikan 14 RUU pada Prioritas Program Legislasi Nasional Tahun 2017. Beberapa di antaranya berkaitan langsung dengan dukungan kelancaran program Pemerintah selama tahun 2017 seperti peningkatan ekspor non-migas barang dan jasa yang bernilai tambah tinggi, penyederhanaan perizinan serta penyediaan layanan dan fasilitas untuk investasi.
"Adapun terhadap fungsi pengawasan jalannya pemerintahan, DPR telah membentuk 46 panitia kerja di berbagai ranah pembangunan, serta menyelenggarakan uji kepatutan dan kelayakan atas usulan pengangkatan sejumlah pejabat publik," kata Jokowi.
DPD, BPK dan Mahkamah Agung juga mendapat apresiasi dari Jokowi. Dia menilai, MA telah berhasil menerapkan beberapa inovasi antara lain Sistem Audio Text Recording dan Mekanisme Penghitungan Biaya Perkara Sendiri secara elektronik guna makin memudahkan layanan peradilan. MA juga terus memperluas pelayanan masyarakat di wilayah terpencil, melalui program sidang keliling dan sidang di luar gedung pengadilan.
Sementara itu, Mahkamah Konstitusi, kata dia, terus bekerja dan mengukuhkan perannya sebagai penjaga konstitusi. Sampai pertengahan tahun 2017, dari 55 perkara yang diterima, seluruhnya telah diputuskan oleh MK. Beberapa di antaranya termasuk perselisihan hasil pemilihan kepala daerah. Keberhasilan MK dalam memutus perkara itu, telah mengantarkan MK meraih penghargaan Bawaslu Award Tahun 2017.
Dalam melaksanakan perannya sebagai pengawal nilai-nilai demokrasi, lanjut Jokowi, pada tahun 2017 ini, MK berhasil mempertahankan kepercayaan komunitas internasional sebagai Sekretariat Tetap dari Mahkamah Konstitusi se-Asia.
Sayang, dalam segala pujian terhadap sejumlah lembaga negara, hanya KPK, TNI dan Polri yang tak disinggung oleh Jokowi dalam pidatonya. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, Jokowi selalu menyinggung kinerja KPK, Polri dan TNI dalam pidato kenegaraannya.
Dalam pidatonya, Jokowi juga tak lupa memuji Komisi Yudisial (KY). Menurut dia, Kita KY dalam memajukan akuntabilitas peradilan di Tanah Air perlu diapresiasi.
"KY telah menyelesaikan 8 kasus advokasi hakim serta melakukan pemantauan 89 persidangan atas laporan masyarakat. KY juga telah memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan Kode Etik dan Pedoman Perilaku bagi 277 hakim. Dalam pemeliharaan martabat peradilan, KY telah merekomendasikan penjatuhan sanksi kepada 33 hakim, mulai dari sanksi ringan hingga sanksi berat," kata Jokowi.
Baca juga:
Jokowi: RI masih urusi tanah saat negara lain menatap luar angkasa
Jokowi: Tinggalkan warisan kolonial mental budak dan pecundang
Jokowi puji keberhasilan aparat bongkar penyelundupan 1 ton sabu
PKS kecewa pidato Jokowi tak singgung turunnya daya beli masyarakat
Jokowi puji Polri-TNI, hanya singgung sedikit KPK
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Kapan Presiden Jokowi menganugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya kepada ketiga anggota Polri? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.