Punya Harta Rp 2 Triliun, Prabowo Mengaku Sering Jual Aset untuk Kebutuhan Partai
Harta Prabowo paling banyak dibanding 2 nama lainnya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Tahun 2019, harta Prabowo Rp 1,92 triliun.
Punya Harta Rp 2 Triliun, Prabowo Mengaku Sering Jual Aset untuk Kebutuhan Partai
Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengaku banyak asetnya yang mandek akibat terlalu lama di luar kekuasaan.
Prabowo juga kesulitan mendapat akses pembiayaan dari perbankan karena posisinya itu.
Hal tersebut dijelaskan oleh Prabowo saat menghadiri acara 'Mata Najwa on Stage: 3 Bacapres Bicara Gagasan' yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9).
- Acungan Jempol Prabowo Ditanya Peluang Gibran Cawapres
- Gerindra Tangsel Usul Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Dasco: Salah Satu Pertimbangan
- Ditemani Ibas, Prabowo Tiba di Acara Deklarasi Relawan 'Setia Prabowo'
- PDIP Terbuka Koalisi dengan Prabowo: Syaratnya Ganjar Capres, Megawati tak Pernah Batalkan Keputusan
Sebagai pejabat publik, Prabowo adalah bakal calon presiden yang juga menyandang status Menteri Pertahanan. Untuk itu kekayaannya perlu dilaporkan di LHKPN atau Lembaga Harta Kekayaan Pejabat Negara.
Dalam laporan LHKPN, total kekayaan Prabowo tercatat lebih dari Rp 2 triliun. Hartanya paling banyak dibanding 2 nama lainnya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Ketika dikonfirmasi Najwa mengenai harta kekayaannya, Prabowo justru menyatakan bahwa asetnya banyak mandek. Bahkan, ia mengungkapkan karena tidak berkuasa selama 20 tahun.
"Banyak aset saya yang mandek, tidak dapat kredit. Karena saya tidak berkuasa 20 tahun,"
ujar Prabowo.
Jual Aset Demi Partai
Dari pernyataannya itu, Prabowo menyebut tidak sedikit asetnya yang telah dijual. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan partainya.
"Tapi saya akui, dalam keadaan terjepit saya hidupnya dari jual aset. Kadang-kadang saya terpaksa, kadang saya jual aset saya jual tanah untuk membiayai partai saya,"
ungkapnya.
Namun, Prabowo mengatakan, kini partai yang ia bangun itu sudah mampu self financing dan tidak lagi kesulitan terkait pendanaan. Bahkan, kata Prabowo, para anggota seringkali inisiatif untuk memberikan bantuan demi kebaikan bersama partainya.
"Kalau saya panggil anggota saya, mereka kadang-kadang bayar sendiri [ongkos]. Jadi sekarang self financing sudah berjalan," pungkasnya.
merdeka.com