Purnomo: Jika Gibran Jadi Wali Kota Harus Siap Merangkul Semua
Bakal calon Wali Kota Solo yang diusung DPC PDIP, Achmad Purnomo mengatakan, siapapun yang kelak menang dalam Pilkada harus siap merangkul semua kalangan.
Bakal calon Wali Kota Solo yang diusung DPC PDIP, Achmad Purnomo mengatakan, siapapun yang kelak menang dalam Pilkada harus siap merangkul semua kalangan. Tak terkecuali Gibran Rakabuming Raka yang saat ini juga menjadi bakal calon seperti dirinya.
"Siapapun yang jadi nanti harus bisa merangkul semua. Termasuk kalau yang jadi mas Gibran, harus bisa mengayomi semua," ujar Purnomo, saat ditemui wartawan di rumah pribadi, Jalan Bhayangkara, Panularan, Minggu (7/6).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Purnomo menyampaikan, setelah surat pengunduran dirinya ditolak DPC PDIP, saat ini dia akan fokus untuk kembali menerima tugas partai. Yakni menunggu rekomendasi dari DPP PDIP sambil melaksanakan tugas-tugas sebagai Wakil Wali Kota Solo.
Sebelumnya Purnomo mengaku mengundurkan diri dari bakal calon Wali Kota Solo akibat tidak sampai hati melihat kondisi Solo yang masih dalam pandemi Covid-19. Setelah pengunduran diri ditolak, Purnomo mengaku akan mengandalkan sikap kegotongroyongan masyarakat khususnya kader PDIP sebagai modal dalam melanjutkan keikutsertaannya dalam Pilkada.
"Saya senangnya kader PDIP Surakarta itu gotong royongnya, kepedulian terhadap masyarakat luar biasa. Itu saya harapkan semua problem yang dialami pasti bisa diselesaikan sebaik-baiknya. Kegotongroyongan itulah yang akan saya andalkan," katanya.
Sementara itu bertempat di rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Purnomo menerima surat penolakan dari DPC PDIP Solo. Surat diserahkan langsung oleh Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.
PDIP Solo Siap Menangkan Pilkada
Sekretaris DPC PDIP Solo Teguh Prakosa mengatakan, pihaknya banyak mengambil hikmah dari wabah Covid-19 yang terjadi. Peristiwa tersebut dijadikan sarana untuk menarik simpati masyarakat Solo agar tetap setia memilih bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo yang diajukan PDIP nanti.
"Kalau Solo yakin deh, struktur yakin, selesai. Tinggal siapa nanti yang diturunkan, kan presnelengnya tinggal ganti saja. Kita tinggal nyetel siapa berpasangan dengan siapa," ujar Teguh, saat ditemui di Markas DPC PDIP Solo, Minggu (7/6).
Siapapun yang akan mendapatkan rekomendasi, dikatakannya, DPC PDIP Solo wajib mentaati dan tegak lurus. Pihaknya tidak ingin Kota Solo dipandang negatif atau buruk dari sisi politik.
"Kita ingin menjaga Solo ini aman, nyaman dan kondusif. Ini yang bisa menentukan siapa? Ya PDI Perjuangan," tandasnya.
Terkait penolakan partai terhadap pengunduran diri Purnomo, Teguh yang juga pasangannya itu hal tersebut sudah menjadi keputusan rapat konsolidasi dan koordinasi partai. DPC PDIP Solo meminta kepada Purnomo agar bersabar menunggu keputusan atau rekomendasi dari DPP PDIP.
"Mungkin dalam bulan ini akan turun rekomendasi. Apapun keputusan rekomendasi itu, DPC partai, mengamankan dan memenangkan. Dengan segala resiko dan sepahit apapun," katanya.
(mdk/did)