RJ Lino klaim Pelindo untung, Pansus minta bukti dari Dirjen Pajak
"Lino bilang Pelindo II berikan banyak untung bagi negara tapi market share perusahaan itu hanya 70 persen," kata Teguh.
Wakil Ketua Panitia Khusus Pelindo II Teguh Juwarno meminta analisis Direktorat Jenderal Pajak terkait pendapatan pajak yang diberikan Pelindo II dari hasil pengelolaan Pelabuhan Peti Kemas atau Jakarta International Container Terminal.
"Kami ingin tahu mana yang lebih menguntungkan JICT dikelola sendiri atau diserahkan ke pihak asing," kata Teguh di Gedung Nusantara II, Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (11/11).
Dia mengatakan, Pansus Pelindo II berkepentingan untuk mengetahui data tersebut karena selama ini Dirut Pelindo II, R J Lino mengklaim bahwa perusahaannya memberikan keuntungan bagi negara.
Menurut dia, klaim Lino itu tidak sesuai dengan kenyataan bahwa Pelindo II di bawah kepemimpinan yang bersangkutan tidak masuk dalam 20 perusahaan pemberi pajak bagi Indonesia.
"Saat penggeledahan yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri, Lino bilang Pelindo II berikan banyak untung bagi negara namun market share perusahaan itu hanya 70 persen," ujarnya.
Selain itu, Teguh meminta Dirjen Pajak memberikan data pajak anak perusahaan Pelindo II agar informasinya menjadi lengkap.
Anggota Pansus Pelindo II, Sukur Nababan meminta Dirjen Pajak memberikan SPT tahunan, PPN dan PPH Badan JICT dari tahun 1999 hingga 2014. Dia juga mempertanyakan apakah Dirjen Pajak pernah memeriksa JICT kurun waktu 1999-2014 dan anak perusahaan Pelindo II.
"Kalau pernah, temuan apa yang ditemukan dan penyelesaiannya seperti apa," katanya.
Anggota Pansus Pelindo II, Junimart Girsang mengatakan, laporan pajak Pelindo II berbeda dengan Pelindo I dan Pelindo III sehingga harus diketahui apa penyebabnya. Menurut dia, laporan pajak itu terkait besaran barang yang masuk dan aspek-aspek perpajakan di Pelindo II.
"Perbedaannya khusus Pelindo II ada temuan perbedaan pajak dan itu akan kami gali ke Dirjen Pajak," katanya.
Dia mengatakan, perbedaan pajak itu nilanya sangat signifikan namun dirinya enggan menyebut besarannya. Junimart meminta masyarakat menunggu data itu yang akan diungkap dalam rapat dengan Dirjen Pajak pada Senin (16/11).
Rapat Pansus dengan Dirjen Pajak pada Rabu (11/11) dibatalkan karena Dirjen tidak bisa hadir dalam rapat dan hanya diwakilkan pegawai bagian teknis. Rapat tersebut dijadwalkan ulang pada Senin (16/11) pukul 13.00 WIB.
Baca juga:
Kasus Pelindo II, Pansus panggil Dirjen Pajak
Dirjen Pajak tak hadir, rapat Pansus Pelindo DPR diskors
Pansus Pelindo DPR undang lagi Dirjen Pajak pekan depan
Pansus Pelindo janji tak intervensi Bareskrim usut korupsi crane
Pansus Pelindo diminta tak jadi alat sandera politik
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa Paulus Pandjaitan? Paulus putra dari Menko Luhut ini ternyata mengikuti jejak ayahnya yang meniti karier di bidang kemiliteran. Siapa yang tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Selain menjabat sebagai Menteri Menko Marves, ia juga memiliki karier mentereng di bidang kemiliteran. Anak sulungnya, Paulus Pandjaitan rupanya mengikuti jejak karier sang ayah.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.