RK Jajal Transjakarta Bareng Disabilitas: Menyimak Curhatan Mereka soal Hak Nyaman Bertransportasi
Ridwan Kamil mengatakan, kegiatan yang dilakukan olehnya ini juga untuk menampung aspirasi dari golongan atau kaum disabilitas.
Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta Ridwan Kamil mengunjungi Halte Transjakarta Tosari, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan sejumlah orang penyandang disabilitas.
Ridwan Kamil mengatakan, kegiatan yang dilakukan olehnya ini juga untuk menampung aspirasi dari golongan atau kaum disabilitas.
- Cuma Butuh Waktu 2 Jam, di Sini Bus Listrik Transjakarta Dicas
- Ridwan Kamil Janji Sempurnakan Akses Transportasi Menuju JIS
- Ridwan Kamil Dicurhati Kelompok Disabilitas saat Jajal TransJakarta, Banyak Belum Dapat Kartu Subsidi
- FOTO: Ridwan Kamil Ajak Penyandang Difabel Tinjau Akses Disabilitas di Halte Transjakarta
"Nanti akan saya simak curhatan-curhatannya seperti apa, kira-kira gitu. Salah satunya tentang mobilitas, bagaimana bergerak dari rumah ke tempat kerja, tentu menggunakan transportasi," kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Halte Transjakarta Tosari, Jakarta Pusat, Jumat (13/9).
Dalam kesempatan itu, pria akrab disapa Kang Emil ini mengaku telah menjajal menggunakan Transjakarta bersama dengan disabilitas.
"Kenapa tadi kita tes bersama-sama, menggunakan Transjakarta, bagaimana mereka sebagai warga tentu punya hak untuk nyaman melakukan mobilitas," ujarnya.
Menurutnya, ciri-ciri kota yang baik adalah kota yang adil terhadap semua. Baik terhadap lanjut usia (lansia), anak kecil hingga kaum disabilitas.
Kemudian, saat ditanyakan soal sejauh mana akses disabilitas di transportasi umum. Ia menyebut, sudah ada beberapa yang cukup memadai.
"Sepanjang yang saya tahu di wilayah-wilayah yang sifatnya central business districtnya atau di pusat kota seperti Sudirman-Thamrin relatif sudah memadai hanya di daerah-daerah yang bukan wilayah pusat. Saya amati memang belum merata kira-kira begitu kita kan ada program salah satunya kan Jakarta merata," pungkasnya.
Ridwan Kamil mengatakan, curhatan yang diterimanya itu seperti masalah perundungan hingga Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Ada juga yang berharap KJP dipertahankan, saya sudah sampaikan bahwa hal-hal baik di masa lalu yang dirasakan manfaat tentu akan saya lanjutkan. Tetapi hal-hal baru yang belum ada tentu akan dihadirkan sebagai gagasan baru," kata RK kepada wartawan, Jakarta, Jumat (13/9).
Selain itu, pria akrab disapa Kang Emil ini juga mendapatkan curhatan terkait dengan transportasi yang kini masih sulit didapati oleh kaum disabilitas.
"Kemudian ada curhatan tentang transportasi hilangnya istilahnya mereka pramusapa, sehingga mereka kesulitan. Ibu hamil, lansia disabilitas, enggak ada yang nolong waktu interaksi menuju bisnya dari haltenya," ujarnya.
"Kadang-kadang juga mengimbau lift yang untuk disabilitas jangan dipakai untuk umum, ya kadang-kadang empati itu juga harus dihadirkan lagi," sambungnya.
Selain itu, mereka juga meminta agar subsidinya diperluas. Sehingga, tidak hanya pada bus saja melainkan juga ke MRT.
"Mereka minta subsidinya diperluas tidak hanya di sistem bus, tapi juga ke MRT juga plus. Kita cek juga ada tugas dari Jakarta untuk mengurusi aglomerasi, sehingga nanti transportasi ini nanti meluas menjangkau ke Bodebek tidak hanya di Jakarta," ucapnya.
"Mudah-mudahan dalam 5 tahun, lebih menjauh, lebih berkeadilan, lebih humanis dengan perbaikan-perbaikan yang nanti kami lakukan, sesuai dengan aspirasi kaum disabilitas," pungkasnya.