Ruhut dkk jangan politisasi banjir Jakarta
Momen banjir ini dijadikan lawan-lawan politik Jokowi untuk menyerangnya. Yang paling galak Ruhut Sitompul.
Bencana banjir masih saja terjadi di Ibu Kota Jakarta hampir saban tahun. Termasuk awal tahun 2014, banjir masih melanda di sejumlah titik Ibu Kota.
Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi berpendapat, momen ini dijadikan lawan-lawan politik Jokowi untuk menyerangnya. Tak terkecuali Politisi Partai Demokrat , Ruhut Sitompul .
"Seharusnya politisi yang cerdas sebelum melontarkan pendapat di depan publik harus berpijak pada data dan fakta di lapangan. Bukan karena faktor ketidaksukaan apalagi karena dendam politik," ujar Ari saat dihubungi, Jakarta, Rabu (15/1).
Ari mengkritik gaya permainan kata-kata yang dilontarkan para politisi seperti Ruhut Sitompul dalam menyikapi banjir di Jakarta.
Dia kemudian merujuk data yang diungkapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI bahwa jumlah titik banjir di Jakarta saat ini ada 35. Jumlah ini menurun dibanding pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke, di mana titik banjir di zaman Foke awalnya 78, terus ada Banjir Kanal Timur turun jadi 62. Zaman Jokowi turun lagi jadi 45 dan sekarang sudah 35 titik.
"Sudah jelas titik-titik banjir berkurang, kenapa juga Jokowi yang disalahkan. Masyarakat yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung saja sudah makin menyadari kalau banjir yang rutin datang adalah musibah yang bersama," jelas Ari.
"Melihat kesungguhan bekerja yang ditunjukkan Jokowi - Ahok semestinya dipahami oleh politisi sekelas Ruhut. Mungkin Ruhut lupa atau pura-pura lupa dengan prestasi Foke selama ini yang tidak layak untuk dikenang?" lanjutnya.
Pengajar Program S2 dan S1 UI ini menambahkan, pejabat semacam Jokowi - Ahok semestinya harus didukung bukan malah dihujat. Ari mengibaratkan, andaikan Jakarta dipimpin 1.000 orang seperti Ruhut, banjir di Jakarta tidak akan bisa diatasi.
"Lihatlah kesungguhan dan konsistensinya dalam memperjuangkan warga Ibu Kota. Membebaskan banjir di Ibu Kota tidak semudah membalikkan tangan. Membebaskan banjir berarti memindahkan warga dari daerah rawan banjir. Beri waktu Jokowi - Ahok untuk membenahi Jakarta yang selama ini kadung acak-acakan di era pemerintahan sebelum Jokowi ," pungkasnya.
Baca juga:
Ahok soal BBM banjir hoax: Saya ajarin bikin fitnah lebih mantap
Penanganan banjir di era Jokowi dianggap lebih baik
Jakarta banjir, Ahok setuju wacana pindah ibu kota ke Belitung
PDIP: Wajar warga Jakarta kecewa Jokowi belum bisa atasi banjir
Semua ribut banjir Jakarta, apa kabar pengungsi Sinabung?
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana Jokowi meninjau lokasi banjir lahar dingin? Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).