Ruhut sebut pembisik SBY copot dirinya orang stres
"Maunya Aku dipecat dari PD, ka'cian deh apa Pak SBY berani PECAT," kicau Ruhut.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencopot Ruhut Sitompul dari posisi Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat. Ruhut pun beraksi atas pencopotannya itu.
Dalam akun Twitter @ruhutsitompul, pria yang kini duduk sebagai anggota Komisi III DPR ini berkicau ada orang stres yang ketakutan dirinya ada di Demokrat.
"Ha ha ha orang2 stresssssssss yg ketakutan melihat Aku di Partai Demokrat maunya Aku dipecat dari PD, ka'cian deh apa Pak SBY berani PECAT," kicau Ruhut, Senin (22/8).
Sebelumnya, Ruhut menduga pemberhentian dirinya berawal dari sikap kerasnya terhadap Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat Putu Sudiartana yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi proyek infrastruktur di Sumatera Barat.
Dia menduga ada pihak-pihak yang merasa tidak senang dengan ucapannya dan melapor ke Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono. Tak hanya kasus Putu, kata Ruhut, pihak tersebut mengaitkannya dengan dukungannya kepada Joko Widodo saat Pilpres 2014 lalu. Dia menyebut aktor di balik pencopotan ini adalah koleganya Amir Syamsuddin.
"Dikait-kaitin lah yang lain termasuk gua dukung Jokowi. Eh sorry saja menang. Setelah Jokowi presiden, kongres mereka bilang pecat. Aku ini ketua (DPP bidang) polhukam memangnya aku dipecat, emangnya aku cuma jubir aku kan Ketua DPP. Tapi aku senang tambah beken," kata Ruhut saat dihubungi, Senin (21/8).
"Enggak tahu. Mungkin mereka nafsu melihat aku di Danau Toba dengan Pak Jokowi. Hahahaha. Tapi enggak apa-apa aku makin senang makin beken," sambungnya.
Ruhut juga menduga, pernyataan dirinya yang terkesan membela Arcandra dan Gloria terkait kasus kewarganegaraan ganda beberapa waktu lalu juga menjadi senjata untuk mencopotnya.
"Awalnya itu, mereka kait-kaitin gua bela Arcandra, bela Gloria. Seolah-olah Ruhut mendukung Pak Jokowi melanggar hukum. Gloria coba kalau menimpa kau punya ade, apa salahnya Gloria. Apa salahnya Arcandra. Dia orang hebat jenius diundang jadi menteri kok salah-salahin dia," tegasnya.