Ruhut Sitompul sindir PDIP: Kalau partai aku disiplin
"Kalau partai aku disiplin, nggak boleh ngelanggar," kata Ruhut.
Koordinator Jubir Partai Demokrat Ruhut Sitompul menegaskan dua kadernya yang ikut pilkada sudah mundur dari anggota DPR. Ruhut mengklaim partainya displin dan mematuhi aturan yang berlaku di KPU.
Ruhut bahkan menyindir sikap PDIP yang belum memproses pengunduran diri Puan Maharani, Tjahjo Kumolo serta Pramono Anung dari DPR karena sudah jadi menteri. Ruhut memastikan, Partai Demokrat disiplin dan taat aturan.
"Otomatis sudah mengundurkan diri. Semenjak diumumkan sebagai calon secara resmi sudah mengajukan. Kalau partai aku disiplin, nggak boleh ngelanggar," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/9).
Ditemui pada kesempatan yang berbeda, Politikus PDIP Effendi Simbolon tak mengetahui apakah anggota DPR dari PDIP yang ikut pilkada sudah mundur atau belum. Dia meminta hal itu ditanyakan saja langsung kepada Sekjen DPR Winantuningtyastiti.
"Tapi Seharusnya sudah mengundurkan diri setelah ditetapkan 20 hari. Mau dia menang atau kalah dalam pilkada harus mengundurkan diri sebagai anggota DPR," jelas Effendi.
Seperti diketahui, sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam Peraturan KPU Nomor 12 tahun 2015 tentang Pencalonan dalam Pilkada.
Pasal 68 Peraturan KPU itu menyebutkan, calon yang berstatus anggota DPR, DPD, DPRD, TNI, Polri, dan PNS, pejabat atau pegawai BUMN/BUMD wajib menyampaikan keputusan pejabat berwenang tentang pemberhentian kepada KPU paling lambat 60 hari sejak ditetapkan sebagai calon.
10 Anggota DPR yang mencalonkan diri di pilkada dan harus mundur adalah:
Fraksi PDIP
1. Willy Midel Yoseph (calon Gubernur Kalimantan Tengah)
2. Olly Dondokambey (calon Gubernur Sulawesi Utara)
Fraksi Demokrat
1. Saan Mustopa (calon Bupati Karawang)
2. Norbaiti Isran Noor (calon Bupati Kutai Timur)
Fraksi PKS
1. Hamid Noor Yasin (calon Bupati Wonogiri)
2. Abdul Hakim (calon Walikota Metro)
Fraksi PPP
1. Irna Narulita (calon Bupati Pandeglang)
Fraksi PKB
1. Zairullah Azhar (calon Gubernur Kalimantan Selatan)
2. Chusnunia Chalim (calon Bupati Lampung)
Fraksi Golkar
1. Neni Moerniaeni (calon Walikota Bontang)