Saat Pemilu Serentak Tenggelamkan Pamor Caleg dan Parpol
Pemilu serentak yang dilaksanakan pada 17 April mendatang membuat sisi dilematis terhadap pemilihan legislatif dikarenakan kalah pamor dengan pemilihan presiden.
Pemilu serentak yang dilaksanakan pada 17 April mendatang membuat sisi dilematis terhadap pemilihan legislatif dikarenakan kalah pamor dengan pemilihan presiden.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, berdasarkan hasil survei, pembicaraan di masyarakat 90 persen membahas pemilihan presiden ketimbang pemilihan legislatif.
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Bagaimana cara LSI Denny JA melakukan survei tentang elektabilitas partai? Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
-
Berapa elektabilitas PSI menurut survei LSI Denny JA? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
Dari angka tersebut, kata Adjie, membuat popularitas partai politik dan calon legislatif tenggelam.
"Dominasi pilpres membuat partai politik dan caleg tenggelam dalam semangat pilpres," ujar Adjie dalam diskusi, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).
Dia menambahkan, beban pileg dan caleg semakin tenggelam dengan adanya aturan presidential threshold sebesar 20 persen. Jika aturan ini terus berlaku di pemilihan berikutnya, bukan tidak mungkin porsi pemilu saat ini akan terulang di pemilihan lima tahun ke depan.
"Soal efek positif ke partai politik punya peluang yang sama memenangkan pileg. Problemnya PT (presidential threshold) 20 persen saya menduga pemilu selanjutnya (menguntungkan) akan partai-partai politik yang saat ini punya capres," jelasnya.
Di samping itu, Adji mengatakan sosialisasi pemilu serentak dinilai belum maksimal. Terbukti dari survei LSI Denny JA yang menyatakan masyarakat tidak tahu tanggal penyelenggaraan pemilu.
"Mereka tahu bulan April ada pemilu tapi mereka banyak yang salah saat menjawab tanggal penyelenggaraan pemilu," tukasnya.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Genjot Revitalisasi Pasar Rakyat, Perpendek Rantai Distribusi
Ridwan Kamil Yakin Jokowi-Ma'ruf Amin Unggul di Jawa Barat
APK Jokowi-Ma'ruf Dirusak di Situbondo, TKN Ungkit Kasus Obor Rakyat
Menteri Agama Ingatkan Masyarakat Tak Ikut Sebar Hoaks dan Jaga Persaudaraan
TKN Yakin Bawaslu Netral Usut Laporan Camat Se-Makassar Dukung Jokowi-Ma'ruf
Salim Segaf Nilai Pondok Pesantren Sebagai Kekuatan Bangsa