Safari dakwah ke berbagai daerah, TGB tak bawa nama Demokrat
Pengurus DPD Partai Demokrat NTB mengatakan gerakan TGB yang berkunjung ke berbagai daerah tak membawa nama partai melainkan sebagai ulama. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat NTB, MNS Kasdiono, Rabu (11/4).
Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) digadang-gadang sebagai salah satu calon pemimpin nasional potensial dari Partai Demokrat selain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
TGB belakangan kerap berkunjung ke berbagai daerah untuk mengisi kegiatan keagamaan. Relawan yang mendukung TGB sebagai capres juga telah terbentuk.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa jabatan Thomas Djiwandono di Partai Gerindra? Dilansir website Gerindra, Tommy menduduki posisi penting di Partai Gerindra. Saat ini, dia menjabat Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014 lalu.
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.
-
Kapan pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat akan diadakan? Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September
Pengurus DPD Partai Demokrat NTB mengatakan gerakan TGB yang berkunjung ke berbagai daerah tak membawa nama partai melainkan sebagai ulama. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat NTB, MNS Kasdiono, Rabu (11/4).
"Terkait apa yang dilakukan oleh TGB saat ini, bahwa saat ini TGB itu beliau melakukan safari dakwah untuk menghadiri berbagai undangan dari berbagai daerah. Jadi tidak ada warna partai di situ," jelasnya kepada merdeka.com di Kantor KONI, Senayan, Jakarta Selatan.
Jika ada pihak yang menafsirkan safari dakwah TGB sebagai sosialisasi sebagai capres, ia mempersilakan. Tapi ia menegaskan tak ada agenda politik dalam safari dakwah itu. "Tapi kenyataan yang ada beliau hadiri undangan dari berbagai daerah. Tidak (atas inisiatif sendiri). Ada kok buktinya," tambahnya.
Jika kemudian dalam safari dakwah itu ada pihak yang kagum dengan sosok TGB dan ingin mengusung atau mendukungnya sebagai capres, menurutnya sah saja. "Lantas di dalam kegiatan-kegiatan itu mengkristal keinginan pihak-pihak tertentu untuk mengusung beliau, menyuarakan beliau, ya sah-sah saja," jelasnya.
Menurut Kasdiono, DPP masih memberikan ruang untuk kader-kader potensial. Karena hingga saat ini DPP juga belum memutuskan siapa yang akan diusung menjadi Capres maupun Cawapres.
"Kalau kita menyimak apa yang dikatakan Ketum Demokrat saat rapimnas intinya Demokrat belum memberikan satu keputusan. Sehingga ruang-ruang untuk semua kader-kader itu masih ada. Bahkan kata beliau dulu sabar ya ke teman-teman pers. Saya ingat betul. Sehingga menurut saya hingga saat ini Demokrat belum ambil satu keputusan final dan semua kader yang dianggap potensial masih diberikan ruang," paparnya.
Ia menambahkan ada menkanisme yang berlaku di DPP sebelum menetapkan calon yang akan diusung. DPD Demokrat NTB pun siap mengikuti apapun nantinya keputusan final DPP.
"Tentu nanti mekanismenya ada di internal partai tapi pada saatnya nanti. Kalau internal partai sudah memutuskan maka secara struktur organisasi partai maka kita harus mendukungnya," pungkasnya.
Baca juga:
Anjangsana AHY-Gibran di tengah isu Demokrat merapat ke Jokowi
AHY soal maju Pilpres: Saya ini tahu diri
Cak Imin tetap yakin jadi cawapres Jokowi meski PAN & Demokrat merapat
Politisi Demokrat sebut perlu strategi baru agar poros ketiga bisa terbentuk
Kunjungi Boyolali, AHY jajal memerah sapi dan minum susu