Said Aqil: Capres yang kalah tak usah ke MK, percuma tak efektif
"Jadi, yang kalah jangan minder, jangan dendam, tetap percaya diri," kata Said Aqil.
Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) rencananya akan mengumumkan hasil rekapitulasi suara pilpres, Selasa (22/7) besok. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengingatkan calon presiden yang kalah harus 'legowo' menerima kekalahannya.
"Yang kalah harus 'legowo', yang menang jangan sombong," kata Said Aqil seperti dikutip dari Antara, Senin (21/7).
-
Bagaimana KPU mengesahkan suara Prabowo-Gibran? Sebelum mengesahkan perolehan suara itu, August Mellaz menanyakan pendapat kepada para saksi dan Bawaslu yang hadir. Setelah mereka setuju, Mellaz pun mengesahkan suara itu dengan mengetok palu.
-
Kapan KPU akan mengumumkan hasil resmi Pilpres 2024? Sebagai informasi, sengketa hasil Pilpres 2024 akan disidangkan ke MK pasca KPU mengumumkan hasil resminya pada 20 Maret 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam rapat pleno rekapitulasi Pilpres 2024 di KPU RI? Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terus melangsungkan rapat pleno, hasil rekapitulasi Pilpres 2024.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Apa tugas utama KPU dalam menyelenggarakan pemilu? Tugas utama KPU adalah mengatur, melaksanakan, dan mengawasi seluruh tahapan pemilihan umum, mulai dari pemilu legislatif, pemilu presiden, hingga pemilihan kepala daerah.
-
Bagaimana cara KPU RI menetapkan hasil Pilpres 2024? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
Pendukung Prabowo - Hatta itu juga menyarankan agar capres yang kalah tidak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi ( MK ) karena dinilai tidak akan ada gunanya.
"Menurut saya tidak perlu ke MK . Percuma, tidak efektif," kata Said Aqil.
Menurut Said Aqil, kekalahan dalam berkompetisi bukan akhir dari segalanya. Sebab, pihak yang kalah tetap bisa berkarya, tetap bisa melakukan pengabdian bagi negara dan bangsa.
"Jadi, yang kalah jangan minder, jangan dendam, tetap percaya diri," katanya.
"Pokoknya tunggu tanggal 22 Juli. Siapa yang menang harus kita terima," tandasnya.
Sebelumnya, pendukung Prabowo-Hatta lainnya yakni putra Amien Rais , Hanafi Rais, mengakui keunggulan pasangan Jokowi - JK . Bahkan, anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta di DIY ini mengucapkan selamat untuk pasangan nomor urut dua tersebut.
"Sebagai generasi muda Partai Amanat Nasional (PAN), kami mengucapkan selamat kepada Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akan memegang tampuk kepemimpinan nasional dalam waktu 5 tahun mendatang," kata Hanafi di dinding akun Facebook-nya seperti dikutip merdeka.com, Minggu (20/7).
"Dan kami juga menghaturkan rasa terima kasih kami yang sebesar-besarnya dan rasa hormat kami yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Hatta Rajasa yang telah menjaga secara aktif proses demokratisasi negara kita melalui pilpres tahun ini," kata Hanafi yang juga berterima kasih kepada KPU .
Berdasarkan perhitungan dari Formulir DA1 Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) yang ditampilkan merdeka.com hingga pukul 05.10 WIB tadi, pasangan Jokowi-JK unggul dengan 52,64 persen. Sementara pasangan Prabowo-Hatta dengan 47,36 persen. Data yang masuk adalah 84,93 persen atau 5.941 kecamatan dari total 6.995 kecamatan.
Baca juga:
'Capres belajar dari Piala Dunia, main keras tapi patuhi wasit'
Aliran modal asing tak kenal siapa presiden Indonesia
MUI Banten minta masyarakat terima capres hasil KPU
Presiden baru diminta tak obral pembangunan jalan tol
Pembenahan transportasi umum jadi PR penting presiden baru