SBY Dengar Skenario Jokowi Ingin Hanya 2 Paslon: Apa Alasan dan Kepentingannya?
Di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, kata SBY, sebanyak lima pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden bertarung di Pemilu 2004.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan buku berjudul 'Pilpres 2024 & Cawe-cawr Presiden Jokowi'. Dalam buku tersebut, SBY bercerita mendengar isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya menghendaki dua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.
SBY menegaskan tidak setuju dengan skenario dua pasangan calon di Pilpres 2024. Dia mempertanyakan sikap Jokowi melakukan manuver tersebut.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
"Apa alasannya? Apa kepentingannya? Apanya yang salah kalau lebih dari dua pasang?," kata SBY dalam buku tersebut dikutip merdeka.com, Senin (26/6).
Di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, kata SBY, sebanyak lima pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden bertarung di Pemilu 2004. Dia mengungkapkan, tidak ada masalah muncul banyak pasangan calon pemimpin saat itu.
"Pilpres Tahun 2004, di era pemerintahan Presiden Megawati, tak ada pembatasan semacam itu. Ada lima pasangan Capres-Cawapres yang berkompetisi secara demokratis. Tak ada masalah apapun dengan pasangan sebanyak itu," tegas SBY.
Lebih lanjut, SBY berujar, rakyat kini terbelah. Ada yang pro melanjutkan dan pro perubahan. Menurut dia, perbedaan sikat rakyat itu hal lumrah dalam berdemokrasi. Justru yang menjadi masalah apabila tidak ada calon Pemimpin yang memperjuangkan perubahan.
"Akan menjadi persoalan besar jika tidak ada pasangan satupun yang dianggap mewakili rakyat yang pro-perubahan. Separuh rakyat kita bisa marah karena tak ada yang mewakili mereka," ujar SBY.
Buku yang baru diluncurkan itu, dicetak dengan sampul merah dan kelir hitam. Dalam cover buku tersebut bertuliskan 'Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong'.
Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution mengatakan SBY menuliskan buku tersebut untuk mengingatkan soal etika dan tanggung jawab pemimpin dalam hal demokrasi. Buku tersebut ditulis SBY untuk pembekalan bagi elite-elite Demokrat.
"Soal etika dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam urusan demokrasi dan kebangsaan," kata Syahrial.
Sementara, dibagian belakang buku tersebut bertuliskan. 'Tulisan Bapak SBY yang berjudul 'Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi' ini disampaikan khusus kepada jajaran kepemimpinan dan kader Partai Demokrat di seluruh tanah air.
Mimbar Demokrat
Jl. Proklamasi No.41, Pegangsaan, Jakarta Pusat.
(mdk/ray)