SBY Malu dan Menyesal Pernah Angkat Moeldoko Sebagai Panglima TNI
SBY menilai, Moeldoko melakukan perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji dan jauh dari sikap kesatria.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa menyesal dan meminta maaf pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko sebagai Panglima TNI ketika menjadi Presiden RI. Hal itu setelah SBY melihat Kepala Staf Kepresidenan itu kini mengkudeta kepemimpinan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
SBY menilai, Moeldoko melakukan perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji dan jauh dari sikap kesatria. "Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji dan jauh sikap ksatria dan nilai moral," ujar SBY dalam konferensi pers, Jumat (5/3).
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa target utama pemerintahan Prabowo Subianto untuk PDB Indonesia? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
Menurut SBY, Moeldoko juga membuat malu kepada perwira dan prajurit yang pernah bertugas di TNI. "Hanya mendatangkan malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI," ucapnya.
SBY merasa malu dan bersalah pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko sebagai Panglima TNI ketika menjabat Presiden RI dulu. Ia pun memohon ampun kepada Tuhan.
"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya mohon ampun kehadirat Allah SWT tuhan yang maha kuasa atas kesalahan saya itu," pungkasnya.
Baca juga:
SBY: KSP Moeldoko Bersekongkol dengan Orang Dalam Tega Mengkudeta
SBY: Hari Ini Bangsa Indonesia Berkabung Karena Akal Sehat Telah Mati
Dukung AHY, DPD Demokrat Banten Tolak Hasil KLB Deli Serdang
Polda Sumut Soal KLB Demokrat: Kami Tidak Mencampuri Urusan Internal Partai
Ekspresi AHY Tanggapi KLB yang Pilih Moeldoko Jadi Ketum Demokrat
Moeldoko Bersedia Jadi Ketum
Moeldoko sendiri menerima pinangan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa. Moeldoko menyampaikan melalui sambungan telepon kepada peserta KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3).
Jhoni Allen Marbun saat memimpin jalannya KLB menghubungi Moeldoko. Dia menyampaikan hasil KLB yang memutuskan para peserta sepakat mengangkat Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025. Awalnya dia meminta keseriusan peserta KLB terkait pinangan ketua umum itu.
"Saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua atas amanah ini," kata Moeldoko.
Ia juga turut mempertanyakan apakah penetapan itu sudah sesuai AD/ART partai. Peserta KLB mengamini.
Mantan Panglima TNI itu juga menagih kembali keseriusan kader Demokrat untuk bekerja atas nama integritas. Hal itu pun diamini kembali.
Lantas, Moeldoko menyatakan siap menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.
"Dengan demikian saya menghargai dan menghormati permintaan sodara untuk kita terima menjadi ketua umum," pungkasnya.