SBY: Rakyat Ingin Keadilan, Kesejahteraan, Kerukunan dan Demokrasi
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pidato politik dalam rangkap memperingati 20 tahun Partai Demokrat. SBY menyimpulkan ada 4 hal yang diinginkan rakyat Indonesia.
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pidato politik dalam rangkap memperingati 20 tahun Partai Demokrat. SBY menyimpulkan ada 4 hal yang diinginkan rakyat Indonesia.
SBY bercerita, ada tiga tonggak sejarah yang sangat penting bagi perjalanan Republik Indonesia. Pertama tahun 1945, berakhirnya pemerintahan kolonial. Kedua 1965, perubahan besar juga pada akhir masa presiden Soekarno. Terakhir, tahun 1998 akhir masa pemerintahan soeharto.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.
-
Kapan pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat akan diadakan? Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
"Apa yang hendak saya sampaikan dari masing-masing tonggak sejarah itu, pasca krisis itu bangsa kita melakukan koreksi total dan perubahan besar," kata SBY, Kamis (9/9).
SBY menilai, hal-hal yang tidak disukai oleh rakyat di era kolonial harus hilangkan dan tidak lakukan di era kemerdekaan. Demikian juga tahun 1965 dan tahun 1998. Dia mengkaji dan mempelajari dengan seksama.
"Apa yang sungguh dikehendaki oleh rakyat Indonesia?Saya simpulkan ada 4," jelas dia.
Pertama, rakyat menginginkan keadilan yang sejati. Termasuk keadilan dalam penegakan hukum dan juga keadilan sosial.
Kedua, lanjut SBY, rakyat menginginkan hidup yang makin baik, kesejahteraan makin baik, ekonomi tumbuh tapi penghasilan dan kesejahteraan rakyat juga tumbuh. Kembali ke keadilan sosial atau social justice
"Ketiga, rakyat kita ingin negaranya aman dan damai, rukun. Ingat, setelah 1998, tiga tahun berturut-turut negara kita mengalami instabilitas keamanan di sana sini robek. Banyak sekali disorder. Karena itu ke depan tentu mereka menginginkan Indonesianya lebih aman lebih damai dan rakyatnya rukun dan bersatu," kata SBY.
Terakhir, tambah SBY, rakyat menginginkan demokrasi. Demokrasi yang dimaksud bukan hanya soal kebebasan dan hak-hak asasi manusia. Tapi juga kembali pada supremasi hukum, konstitusionalisme.
"Pemilihan umum yang jujur dan adil kemudian, check and balances antara lembaga-lembaga negara, termasuk check and balances antara negara dengan rakyat, dan banyak sekali nilai-nilai universal demokrasi," terang SBY.
Menurut dia, demokrasi yang diinginkan rakyat yakni tertib dan berkeadaban. Bukan demokrasi liberal parlementer dulu yang mengakibatkan negara gonjang-ganjing. Bukan juga demokrasi terpimpin.
Keempat hal itu, kata SBY, yang menjadi platform perjuangan partai Demokrat ke depan. Menjadi visi dan misi besar Partai Demokrat untuk negeri tercinta Indonesia.
"Nah kalau ditanya, lantas jati diri, garis Ideologi ataupun platformnya apa, ya kembali kepada tadi itu. Kami tentu menganut asas Pancasila, karena bagi Demokrat Pancasila lah yang terbaik bagi bangsa kita," tutur Presiden keenam RI tersebut.
Kedua, Demokrat menganut garis nasionalis religius, nasional dalam arti partai kebangsaan. Tapi nasionalis dalam kebangsaan yang dimaksud bukan yang tidak mengadopsi nilai-nilai agama yang luhur.
"Dan kami tidak ingin ada dikotomi pertengkaran antara nasionalis dengan agama," jelas SBY.
Baca juga:
SBY Cerita Pasang Surut Demokrat usai Dihantam Krisis Akibat Korupsi
Wapres di HUT ke-20 Partai Demokrat: Terus Jalankan Amanat Rakyat, Bangsa dan Negara
HUT ke-20 Partai Demokrat, Jokowi Ajak Perjuangkan Aspirasi dan Bangun Demokrasi RI
Demokrat akan Beri Penghargaan untuk Tokoh Senior Partai pada HUT ke-20
Isu Reshuffle, Demokrat Minta Jokowi Optimalkan Kerja Menteri Kesehatan & Ekonomi