SBY Sebut Anies Tak Jujur dan Amanah: Gimana Nanti Kalau Jadi Pemimpin?
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Menurut SBY, Anies Baswedan bukan tipe pemimpin yang patut diteladani. Menurut dia, jauh dari akhlah Rasulullah.
SBY Sebut Anies Tak Jujur dan Amanah: Gimana Nanti Kalau Jadi Pemimpin?
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur.
Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan sebagai Capres Koalisi Perubahan.
SBY melihat ada beberapa hal positif yang bisa diambil dari kejadian Anies usai memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres.
"Meskipun kita dibeginikan oleh capres Anies dan mitra koalisi kita, sesungguhnya kita harus bersyukur. Bersyukur kepada Allah, mengapa?" kata SBY.
Alasan pertama, kata SBY, meskipun Demokrat ditelikung dan ditinggalkan Anies bersama NasDem. Masih punya banyak waktu bagi Demokrat untuk bisa memilih koalisi di Pemilu 2024.
“Bayangkan kalau ditelikungnya kita ini ditinggalkan kita satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Bayangkan seperti apa? Kita masih ditolong oleh Allah, diselamatkan oleh sejarah,” tegas SBY.
Kedua, ujar SBY, Demokrat harus merasa beruntung karena batal untuk mendukung Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Menurut SBY, Anies Baswedan bukan tipe pemimpin yang patut diteladani. Menurut dia, jauh dari akhlah Rasulullah.
"Justru kita diselamatkan oleh Tuhan apa yang saya maksudkan? Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang bermitra dengan orang yang yang kalau kita teladani akhlak pemimpin besar bagi yang beragama islam, akhlak Rasulullah,"
Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
Merdeka.com
“Yang kita rasakan sekarang ini mereka tidak sidik, tidak jujur, tidak amanah. Berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya,” tambah SBY.
SBY tak mampu membayangkan Jika Demokrat jadi mendukung Anies. Terlebih apabila Anies menang di Pemilu 2024.
“Sekarang saya tidak sidik, tidak amanah, bagaimana nanti kalau jadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar? Akan diapakan?” kata SBY.
“Saya kira kalau kita renungkan ini, kita ambil hikmahnya, kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan kita pikul. Kalau kita masih berada bersama mereka itu,” tegas SBY.
Terakhir, SBY tidak membayangkan apabila koalisi yang dilakukan bersama Anies jadi dilakukan. Menurut SBY, Anies orang yang tidak mampu menjunjung tinggi keadilan, mengingkari kesepakatan.
"Kita ternyata juga tidak diizinkan untuk berkoalisi dengan seseorang yang sejak awal melanggar dan mengingkari kesepakatan, tidak menjunjung tinggi prinsip kesetaran, equality, dan keadilan.
“Bayangkan di masa depan punya mitra koalisi yang tidak tunduk dan patuh kesepakatan yang kita buat bersama. Apalagi kalau mendikte, mengatur yang lain termasuk capres, memaksakan kehendak tidak menganggap yang lain saya kira bukan itu koalisi yang hendak kita bangun,” kata SBY.