Seberapa vital peran Golkar untuk Jokowi?
Loyalitas Partai Golkar untuk tetap mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019 tengah menjadi sorotan. Hal ini terjadi usai safari politik yang dilakukan oleh sang Ketum Airlangga Hartarto.
Loyalitas Partai Golkar untuk tetap mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019 tengah menjadi sorotan. Hal ini terjadi usai safari politik yang dilakukan oleh sang Ketum Airlangga Hartarto.
Airlangga bertemu dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Usai pertemuan, Muhaimin mengungkap akan kembali menggelar diskusi dengan Airlangga jika keduanya tak terpilih jadi Cawapres Jokowi. Hal ini mengundang spekulasi.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
Selanjutnya, Airlangga bertemu Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Wacana poros ketiga pun muncul usai momen tersebut. Meskipun, Airlangga sudah menegaskan bahwa dukungan Golkar untuk Jokowi sudah final.
Lalu, seberapa besar pengaruh dukungan Golkar buat Jokowi?
Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai, dari sisi politik, Partai Golkar memiliki nilai tawar tinggi untuk mendapatkan Cawapres. Sebab, dari hitungan kursi, Golkar paling besar setelah PDIP.
Suara di parlemen, kata Emrus, tak bisa dianggap remeh. Di sistem pemerintahan saat ini, parlemen sangat menentukan keputusan politik. Oleh sebab itu, Jokowi menurut dia, sangat membutuhkan Golkar.
"Andaikan nanti menang dukungan politik dari parlemen itu sangat diperlukan karena setelah reformasi bahwa kekuatan pengaruh parlemen lebih kuat dibanding sebelum reformasi," kata Emrus dalam pesan singkat, Jumat (13/7).
"Banyak kebijakan-kebijakan atau katakanlah pembuatan APBN, pengangkatan duta besar dan lain sebagainya banyak harus melalui persetujuan di DPR. Artinya bahwa kekuatan politik di DPR sangat dibutuhkan oleh Presiden, siapapun presidennya termasuk Jokowi. Sehingga dukungan dari Golkar suatu yang penting," tambah dia.
Posisi Golkar, kata Emrus, juga amat penting untuk memenangkan pertarungan di Pilpres 2019. Terlebih, Golkar bisa mengerahkan semua anggota DPR dan DPRD-nya untuk memenangkan capres yang diusung.
"Bagaiamana pun anggota DPR dari Golkar itu kan punya dapil-dapil. Nah anggota-anggota DPR ini bisa turun ke bawah untuk menggerakkan dapilnya, konstituennya, pemilihnya, untuk memilih," jelas dia.
Karena itulah, Emrus mengatakan, dukungan Golkar untuk Jokowi sangat strategis. Dukungan Golkar untuk Jokowi tak bisa dianggap remeh, karena memiliki massa yang real di lapangan.
Bukan cuma itu, Golkar juga memiliki banyak kepala daerah. Hal itu amat mempengaruhi pemenangan seorang calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres.
"(kepala daerah) Bagaimanapun akan menggerakkan konstituen di daerah untuk mendukung calon Presiden yang didukung partainya," tutup Emrus.
Baca juga:
KPK amankan Rp 500 juta terkait penangkapan Wakil Ketua Komisi VII DPR
KPK benarkan tangkap 9 orang, termasuk anggota DPR Eni Maulani
Golkar akui kadernya dijemput KPK di rumah Mensos
Ingin fokus jadi menteri, Idrus Marham putuskan tak maju 'nyaleg' di 2019
Setia dukung Jokowi, Golkar klaim Airlangga tak goyah ajakan buat koalisi baru
Idrus jamin Golkar tetap dukung Jokowi meski Airlangga tak jadi Cawapres
Golkar harus kerja keras jika Airlangga tak jadi Cawapres Jokowi