Sejarawan Sebut Pemilu 2024 Seperti Pemilu 1971, Ini Alasannya
Sejarawan JJ Rizal menyebut proses Pemilu 2024 sama seperti pelaksanaan Pemilu 1971 saat awal era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Sejarawan JJ Rizal menyebut proses Pemilu 2024 sama seperti pelaksanaan Pemilu 1971 saat awal era kepemimpinan Presiden Soeharto.
- Penjelasan Istana Alasan Jokowi Tak Salami Jenderal Sepuh Try Soetrisno saat HUT TNI
- Jokowi Melarang, Zulhas Nilai Koalisi Butuh Kaesang untuk Menang Pilkada Jakarta
- Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya
- Presiden Jokowi Boleh Memihak dan Kampanye, Airlangga Singgung Soekarno dan Soeharto
Sejarawan Sebut Pemilu 2024 Seperti Pemilu 1971, Ini Alasannya
Sejarawan JJ Rizal menyebut proses Pemilu 2024 sama seperti pelaksanaan Pemilu 1971 saat awal era kepemimpinan Presiden Soeharto. Menurut JJ Rizal, kesamaan itu terkait dugaan kecurangan dan dampak keberpihakan para pemimpin terhadap peserta pemilu.
"Tadi saya bilang sebenarnya saya orang yang tidak percaya sejarah berulang. Tapi, kalau kita menengok ke masa lalu apa yang terjadi hari ini, ya mengingatkan pada Pemilu 1971," kata Rizal saat diskusi Bersama Indonesia di Jakarta, Sabtu (9/3).
Rizal mengatakan, Presiden Jokowi pada Pemilu 2024 baik secara langsung atau tidak langsung telah mempraktekkan sikap Presiden Soeharto.
Rizal mengatakan, pernyataan Jokoi sama hal ketika Soeharto menyatakan keinginannya memenangkan Partai Golkar pada Pemilu tahun 1971.
"Terbuka maupun tertutup presiden itu terlibat dan menginginkan agar dimenangkan yang ini gitu. Jadi ketika presiden itu terlibat otomatis semua berubah. Yang menjadi mesin yang seharusnya netral menjadi tidak netral," ujar Rizal.
Rizal bahkan mencontohkan soal kemiripan Pemilu 2024 dengan 1971 era Soeharto yang telah di singgung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam berbagai kesempatan.
"Ya kan omongan banyak belakangan, kembali orba Megawati itu ngomong kan. Megawati ngalamin zaman orba, pak Harto bagaimana. Itu sebenarnya sindiran ya, sinisme, ya begitu untuk ngomongnya pemilu ini seperti yang dialami tahun 71," kata Rizal.
Rizal mengatakan dengan begitu memang ada rekayasa dalam Pemilu 2024 untuk memenangkan calon yang didukung Jokowi yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
"Itu kan setelah calon yang didukung pak Jokowi menang digadang-gadang menjadi pahlawan itu kan menjelaskan ya. Situasi kultural yang beredar di dalam kekuasan sata ini," tutur Rizal.