Sekjen Gelora: Kader PKS Pindah Karena Merasa Tidak Nyaman Lagi
Mahfuz mengakui, sebagian kader Gelora memang berasal dari PKS. Namun itu bukan hasil mengajak. Tapi, dia menekankan, kader PKS sudah tidak nyaman lagi dengan parpol pimpinan Sohibul Iman tersebut.
Partai Gelora membantah telah mengacak-acak internal PKS. Gelora juga menegaskan, tak pernah mengajak kader PKS untuk pindah partai.
Sekjen Gelora Mahfuz Siddik menegaskan, tidak mungkin kader partainya mengajak agar kader PKS pindah partai.
-
Apa saja jenis PPKS yang ditemukan di Jakarta? Contoh PPKS yang dijangkau adalah manusia gerobak, manusia silver, pengemis, dan badut.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Mengapa PKS unggul di DKI Jakarta dalam Pemilu 2024? Tercatat PKS unggul dengan perolehan 1.012.028 suara.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
"Gelora baru saja muncul beberapa hari. Kapan dan gimana ngajaknya?" terang Mahfuz kepada merdeka.com, Kamis (14/11).
Mahfuz mengakui, sebagian kader Gelora memang berasal dari PKS. Namun itu bukan hasil mengajak. Tapi, dia menekankan, kader PKS sudah tidak nyaman lagi dengan parpol pimpinan Sohibul Iman tersebut.
Oleh karena itu, sebagai bentuk kekecewaan itu, kader PKS memutuskan untuk pindah partai dan bergabung dengan Gelora yang kini dipimpin Anis Matta.
"Kalau yang gabung di kepengurusan Gelora, sebagiannya mantan kader dan pengurus PKS yang 'tidak nyaman lagi', sebagiannya lagi enggak punya kaitan apapun dengan PKS," tambah Mahfuz.
Dilarang Acak-acak PKS
Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengingatkan, kader PKS yang ingin gabung Partai Gelora, keluar dari partai. Dia tidak ingin ada kader PKS yang main 'dua kaki'.
"Bagi saya pilihan bebas, tapi kalau sudah memilih silakan keluar dari PKS. Jangan istilahnya mendua itu. Terus merekrut kader-kader di dalam," kata Tifatul di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
Tifatul tidak mempermasalahkan jika ada kader PKS yang pindah. Tetapi dia ingin tidak ada pihak yang sengaja mengacak-acak internal partai yang dipimpin oleh Sohibul Iman itu.
"Silakan saja. Kalau bagi saya sih mereka membuat partai baru monggo, tapi jangan ngacak-acak lagi di sini," ungkapnya.
Contoh PSI
Menurutnya, setiap partai akan tersinggung apabila kadernya direkrut partai lain. Tifatul pun mencontohkan Partai Demokrat yang 'meradang' saat Deddy Mizwar pindah ke Partai Gelora.
"Jangan kan PKS umpamanya ada seorang aktivis partai Demokrat pun melihat Deddy Mizwar direkrut juga tersinggung kan. Gitu. Buat yang baru seperti PSI misalkan kan fair ide-ide baru tokoh-tokohnya, tokoh baru, ya monggo silakan orang bebas kok berdemokrasi. Ini lagi lihat saja nanti didukung masyarakat atau tidak," ucapnya.
(mdk/rnd)