Sekjen PBB Blak-blakan Jawab Tudingan soal Yusril Cawe-Cawe Pencopotan Afriansyah Noor
Masduki menerangkan, pergantian kepengurusan di PBB merupakan wewenang dari Pj Ketum PBB Fahri Bachmid sesuai AD ART partai.
Sekjen PBB Mohammad Masduki buka suara soal eks Ketum PBB Yusril Ihza yang dituding terlibat pencopotan Afriansyah Noor dari posisi Sekjen PBB.
Sekjen PBB Blak-blakan Jawab Tudingan soal Yusril Cawe-Cawe Pencopotan Afriansyah Noor
Sekjen PBB Mohammad Masduki buka suara soal eks Ketum PBB Yusril Ihza yang dituding terlibat pencopotan Afriansyah Noor dari posisi Sekjen PBB.
Masduki menerangkan, pergantian kepengurusan di PBB merupakan wewenang dari Pj Ketum PBB Fahri Bachmid sesuai AD ART partai.
Menurutnya, terpilihnya Fahri Bachmid sebagai Pj Ketum sudah melewati proses yang disepakati dalam forum musyawarah dewan partai (MDP) pada Mei lalu.
"Dalam ART kita Pj Ketum wewenangnya sama, salah satu wewenangnya adalah menyusun kembali kabinet. Jadi ini setelah MDP, Pj Ketum berwenang membentuk kabinet baru jadi tidak ada yang salah, ini wewenangnya," kata Masduki di Kantor DPP PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (19/6).
Menurutnya, Yusril sudah menawarkan adanya duet Fahri Bachmid sebagai Pj Ketum dan Afriansyah Noor sebagai Sekjen PBB. Tetapi, Afriansyah menolak tawaran itu dan justru meminta pemilihan secara voting.
Akhirnya, dalam voting itu Afriansyah Noor mengantongi 20 suara. Sedangkan, Fahri Bachmid 29 suara dan terpilih menjadi Pj Ketum PBB.
"Prof Yusril pamit untuk berada di luar partai, beliau menawarkan untuk menduetkan Pj Fahri dan Sekjennya Pak Feri, saya senang kalau begitu, tapi Pak Feri menolak dan meminta pemilihan voting. Prof Yusril yang betul-betul menjaga hubungan dengan siapapun tentu akomodatif," jelasnya.
Masduki melanjutkan, pihaknya telah meminta Afriansyah untuk meneken surat usulan kepengurusan DPP PBB yang baru pasca MDP.
Namun, Wakil Menteri Ketenagakerjaan itu tak menandatangani surat itu hingga akhirnya ditandatangani oleh Wasekjen PBB.
"Pak Yusril tanda tangan, Pak Feri yang Sekjen waktu itu tidak mau tanda tangan ya gimana. Akhirnya ya Wasekjen lah, jadi karena Sekjen tidak mau jadi Wasekjen, dan itu diterima dan sah," ucapnya.
Atas hal ini, Masduki menepis tudingan jika Yusril cawe-cawe dalam pencopotan Afriansyah Noor sebagai Sekjen PBB.
"Jadi bukan maunya pak Yusril ini. Jadi kita nunggu sampai dua minggu sampai surat itu kita antar ke rumah, itu sebelum berangkat ke Swiss itu sudah ditawari sekitar tanggal 20an Mei," jelas Masduki.
Diberitakan, pemecatan Sekjen PBB Afriansyah Noor dan berujung polemik. Wakil Ketua Umum PBB Dwianto Ananias yang juga kubu Afriansyah mengungkap, eks Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra cawe-cawe terkait pemecatan Afriansyah Noor.
"Kalau menurut saya iya, Pak Yusril terlibat dalam hal ini itu aja," kata Dwianto di kantor DPP PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (19/6).
Namun, Dwianto tidak mengungkap apa motif Yusril terkait pemecatan ini. Dengan hal ini, pihaknya bakal mengambil langkah hukum ke PTUN.
"Iya (PTUN) kalau perlu pengadilan umum juga bisa juga pengadilan umum," ucapnya.
Di kesempatan sama, eks Sekjen PBB Afriansyah Noor sempat berbincang dengan Yusril pada Senin (17/6) lalu. Afriansyah bertanya mengapa dia disingkirkan dari PBB. Tetapi, Yusril tidak memberikan jawaban yang lugas.
"Saya hari Senin lebaran pertama sebelum beliau ke Jepang saya minta waktu 'bang izin saya minta menghadap sebagai adik', beliau terima dan saya bicara 35 menit dan beliau akan ke bandara terus kita ngobrol," ungkapnya.
"Saya tanya pemberhentian kenapa? beliau nggak jawab kemudian ya beliau tidak bicara apa apa, ya kita ngobrol ngobrol biasa doang, namanya kakak adik kan nggak ada yang dipersoalkan, santai santai aja, itulah yang terjadi," sambungnya.
Afriansyah hanya merasa bahwa Yusril ada pandangan lain soal politik.
"Tapi dalam urusan politik mungkin Pak Yusril ada pandangan lain ya itu ada dipikiran beliau, bukan pemikiran saya," pungkasnya.