Sekjen PDIP: Perjanjian Batu Tulis Sudah Selesai
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi terkait isu perjanjian batu tulis jilid II antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Muzani hanya bilang, bahwa perjanjian tersebut hanyalah bagian dari sejarah politik masa lalu saja.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, perjanjian batu tulis yang pernah dibuat oleh Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sudah selesai pada Pemilu 2009. Syaratnya saat itu tidak terpenuhi.
"Kalau prasasti batu tulis yang dimaksudkan dalam konteks politik Pak Prabowo-Bu Mega, ya pemilu sudah selesai 2009," ujar Hasto dalam diskusi daring, Jumat (28/5).
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana hubungan Budi Djiwandono dengan Prabowo Subianto? Budi adalah anak dari Joseph Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
-
Kenapa pertemuan Prabowo dan Megawati dilakukan sebelum pelantikan? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati. Bahkan, kata dia, Megawati menyampaikan salam kepada Prabowo dan juga sebaliknya, Prabowo menitipkan salam hormat untuk Megawati.
Syarat perjanjian batu tulis itu, kata Hasto, tidak dipenuhi karena terbukti pasangan Megawati-Prabowo kalah dalam Pemilu 2009.
"Sehingga syarat-syarat untuk menjalankan pemerintahan bersama ketika menang pemilu kan terbukti saat itu kita kalah, meskipun sekarang karena konflik internal Partai Demokrat mulai ada suara-suara yang menggugat bahwa kemenangan pemilu 2004-2009 ternyata penuh dengan manipulasi," ucap Hasto.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi terkait isu perjanjian batu tulis jilid II antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Muzani hanya bilang, bahwa perjanjian tersebut hanyalah bagian dari sejarah politik masa lalu saja.
Perjanjian batu tulis merupakan perjanjian antara Megawati dan Prabowo saat berpasangan di Pilpres 2009. Salah satu isinya adalah Megawati mendukung Prabowo sebagai Capres pada 2014. Tapi, hal tersebut tidak terlaksana.
"Perjanjian batu tulis yang ditandatangani itu adalah perjanjian yang ditandatangani tahun 2009. Dan itu berlaku untuk agenda politik tahun 2014. Jadi perjanjian batu tulis adalah sejarah yang kalau kita anggap tahun 2024 ini saya kira ya kita mengingat mengingat saja," katanya di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/5).
"Jadi itu sebuah kesepakatan ditandatangani tahun 2009 untuk agenda politik tahun 2014," sambungnya.
Muzani menyebut, bahwa Gerindra tak ingin mengungkit masa lalu. Dia bilang, perjanjian batu tulis adalah momen yang sudah lewat.
"Momentumnya sudah lewat, waktunya sudah lewat, jadi kita tidak ingin mengungkit, mengungkap atau mempermasalahkan masalah itu. Karena sebagai sebuah momentum, itu sudah lewat," ucapnya.
Baca juga:
Mega Sebut Kebijakan Transparansi Pajak Era Bung Karno Hingga Jokowi 1 Tarikan Napas
PDIP: Kami Buka Diri Koalisi dengan Gerindra, PKS dan Demokrat Sulit
Sekjen PDIP Soal Ganjar-Puan: Dialektika Biasa di Internal
Ganjar Pranowo: Saya Sangat Hormat dengan Mbak Puan, Sangat-sangat Hormat
Wacana Koalisi Gerindra-PDIP, NasDem akan Siapkan Capres Lewat Konvensi