Selain korupsi, isu poligami juga dinilai gerogoti suara PKS
"Semua partai tidak ada yang permisif dengan isu poligami, kecuali PKS," kata Kemal.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selalu berada di papan bawah dari sejumlah hasil survei jelang Pemilu 2014. Jebloknya suara PKS dinilai bukan hanya karena kasus korupsi, melainkan juga terkait isu poligami yang dilakukan beberapa elite partai dakwah ini.
Pengamat politik Teuku Kemal Fasya menilai, PKS adalah satu-satunya partai yang permisif dengan poligami ketimbang partai peserta pemilu lainnya. Padahal selain korupsi, kata Kemal, poligami merupakan isu kedua yang juga sangat tidak disukai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama kaum perempuan.
"Semua partai tidak ada yang permisif dengan isu poligami, kecuali PKS. Ini jelas bertentangan dengan etika publik secara luas yang tidak menyukai poligami. PKS tidak mempertimbangkan ketidaksukaan publik terhadap isu poligami," kata Kemal saat dihubungi, Senin (20/1).
Pria asal Aceh ini mengatakan, petinggi PKS seharusnya menangkap pesan masyarakat yang tidak menyukai poligami. Selain itu, elite yang berpoligami juga harus mempertimbangkan untuk tidak permisif terhadap poligami jika tidak ingin perolehan suaranya merosot dalam pemilu mendatang. Apalagi PKS sedang menggelar Pemilihan Raya (Pemira).
"Petinggi PKS jangan permisif dengan kader-kader yang poligami. Harus mempertimbangkan persepsi publik. Sejauh ini PKS masih gagal menangkap pesan-pesan masyarakat yang lebih luas, yaitu tidak memilih capres yang poligami," kata Kemal.
Hal senada disampaikan pengamat politik UI Arbi Sanit. Dia memprediksi, perolehan suara PKS akan merosot dalam Pemilu 2014. Menurut Arbi, merosotnya suara PKS disebabkan oleh isu korupsi dan poligami.
Arbi mengatakan, petinggi PKS harus membuktikan kepada rakyat bahwa partainya bukanlah partai korup dan tidak mendukung poligami. "Partai-partai semacam itu, sudah jadi minoritas suaranya, ada dosanya lagi. Bagaimana mau menang?" kata Arbi.
Arbi menjelaskan, isu korupsi dan poligami bakal mengubur mimpi PKS untuk bisa mengusung calon presiden. Oleh karena itu, lanjutnya, petinggi PKS harus mengambil langkah-langkah strategis jika tidak ingin perolehan suaranya tergerus dalam Pemilu 2014.
"Saya percaya korupsi dan poligami akan menurunkan suara PKS dalam pemilu mendatang," terang dia.