Anggota fraksi Golkar di DPR siap membelot ke kubu Agung Laksono
Namun Satya masih menunggu hasil akhir sengketa Partai Golkar.
Pengakuan terhadap kubu Agung Laksono sebagai pengurus sah dari Partai Golongan Karya oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, membuat seterunya dari kubu Aburizal Bakrie (Ical) berpikir ulang dan berpindah haluan. Salah satu loyalis Ical dikabarkan merapat ke kubu Agung yaitu Anggota Komisi VII DPR, Satya Widya Yudha.
Namun Satya mengaku hanya mengikuti aturan berlaku. Jika hukum memutuskan mengesahkan kepengurusan dari munas Ancol, maka Setya akan mengikuti.
"Apabila hukum itu final, otomatis sebagai anggota fraksi pasti akan menginduk kepada yang telah diputuskan dari hasil final itu. Jadi mau dimasukkan atau tidak dimasukkan silahkan saja, karena itu menjadi hak bagi masing-masing kepengurusan DPP. Toh itu masih dalam keluarga besar golkar," kata Satya di Gedung DPR RI, Selasa (17/3).
Namun hingga saat ini belum ada kepastian dari Satya apakah dia benar berpindah ke kubu Agung atau tetap pada kubu Ical. Menurut dia, selagi Kemenkum HAM belum memberikan Surat Keputusan (SK) pengesahan atas kubu Agung, Satya belum bisa menyikapi keberpihakannya.
"Tetap yang jelas penyikapan resminya itu diberikan setelah inkracht. Sampai saat ini kan masih berproses, Kemenkum HAM juga masih belum memutuskan dengan mengeluarkan SK, dan pertanyaan selanjutnya adalah kelompok ARB mem-PTUN-kan atau tidak. Kalau itu di PTUN-kan, maka artinya itu masih bergulir," lanjut Satya.
Sama seperti Mahyudin, Satya tidak mempermasalahkan siapa menjadi pemimpin Partai Golkar. Menurut dia, apapun keputusannya, baik kubu Agung maupun kubu Ical tetap dalam naungan Partai Golkar.
"Yang jelas saya ini kader Golkar, dan saya masih di dalam kader Golkar. Yang penting adalah bahwa saya adalah Partai Golkar," imbuh Satya.