Sinyal reshuffle kabinet, menteri harus siap dievaluasi
Sinyal reshuffle kabinet, menteri harus siap dievaluasi. Evaluasi dibutuhkan agar target yang ditetapkan Jokowi kepada para menteri di pemerintahannya bisa tercapai.
Presiden Joko Widodo memberikan sinyal terkait perombakan Kabinet Kerja. Presiden memberi peringatan kepada menteri yang tak mampu bekerja sesuai target. Terkait sinyal dari Presiden, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan semua menteri harus siap dievaluasi. "Semua menteri harus siap," kata Yasonna di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/4).
Yasonna menegaskan bongkar pasang menteri di kabinet adalah kewenangan Presiden. Secara pribadi, dia mengaku mendukung evaluasi kinerja menteri dilakukan. "Soal reshuffle itu sepenuhnya otoritas presiden, konstitusional itu. Evaluasi itu harus jalan," tegas Yasonna.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
Evaluasi dibutuhkan agar target yang ditetapkan Jokowi kepada para menteri di pemerintahannya bisa tercapai.
"Kalau tidak jalan ya nanti orang berada di zona nyaman terus. Harus ada itu supaya ada target menteri-menteri bekerja sebaik-baiknya," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tiba-tiba bicara soal pencopotan menteri yang dianggap bekerja tidak sesuai target. Apakah ini sinyal Jokowi akan kembali melakukan reshuffle?.
"Saya bekerja selalu memakai target, jadi pak menteri tidak pernah bertanya kepada saya, targetnya terlalu besar atau terlalu gede, itu urusan menteri. Tahu saya target itu harus bisa diselesaikan. Kalau tidak selesai urusannya akan lain, bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan dan lain lain," katanya.
Jokowi menyampaikan ini saat memberi sambutan di acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4).
Baca juga:
Kekalahan Ahok dan sinyal reshuffle dari Jokowi
Jokowi kirim sinyal reshuffle, Wapres JK sebut 'Itu urusan Presiden'
Golkar: Jokowi jangan terlalu lama copot menteri tak bisa kerja
Gerindra nilai Menteri Basuki kerja baik namun tak pandai pencitraan
Prabowo: Kalau semua masuk pemerintahan siapa yang mengkritisi?