Soal hasil survei LSI, Prabowo bilang Denny JA bukan Tuhan
Kasus hoaks Ratna Sarumpaet memiliki dampak elektoral cukup signifikan terhadap elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno. Dari hasil survei LSI Denny JA, elektabilitas keduanya stagnan dan pendukungnya menurun.
Kasus hoaks Ratna Sarumpaet memiliki dampak elektoral cukup signifikan terhadap elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno. Dari hasil survei LSI Denny JA, elektabilitas keduanya stagnan dan pendukungnya menurun.
Terkait hasil survei LSI Denny JA itu, Prabowo menanggapinya dengan santai. Menurut dia, hasil survei tergantung siapa yang bayar.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
"Hah Denny JA, terima kasih hahaha, Survei survei itu bagaimana yang bayar, kenapa enggak ada yang nanya soal susu sih, tanyanya soal susu," katanya saat jumpa pers usai deklarasi Gerakan Emas di Stadion Klender, Jakarta Timur, Rabu (24/10).
Prabowo menuturkan, bahwa saat ini kaum ibu-ibu paling mengerti soal masalah pangan. Mereka juga mengetahui saat ini sangat sulit memberi makanan bergizi kepada anak. Ini pun menjadi gebrakan ekonomi Prabowo-Sandi ke depan untuk menstabilkan harga-harga bahan pokok yang naik, supaya masyarakat bisa mengkonsumsi makanan bergizi.
"Mereka yang lebih tahu, mereka lebih concern, mereka lebih waspada dan khawatir masa depan dan mereka mengerti keadaan Indonesia. Jadi di situlah saya melihat ada dukungan yang luar biasa kepada kita. Terlepas dari apa yang Denny JA bicara," ucapnya.
"Kenapa survei Denny JA, Denny JA itu apa? Tuhan? bukan kan? di bidang polling. Santai saja nanti saya juga bisa bikin poling," ujar Prabowo.
Diketahui, pada survei yang dilaksanakan LSI Denny JA pada 10-19 Oktober 2018, atau setelah terungkapnya kebohongan Ratna Sarumpaet, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 57,7 persen. Tetap unggul dibandingkan lawannya, Prabowo-Sandiaga di angka 28,6 persen. Sedangkan pemilih belum memutuskan sebesar 13,7 persen.
Survei tersebut memiliki 1.200 responden yang diambil secara acak (multistage random sampling). Wawancara dilakukan secara tatap muka. Serta, survei memiliki Margin of Error 2,8 persen.
Adapun tren elektabilitas bagi Jokowi-Ma'ruf cenderung meningkat. Catatan LSI pada Agustus sebesar 52,2 persen, September 53,2 persen. Cukup tajam pasca kasus hoaks Ratna Sarumpaet, naik 4,5 persen ke 57,7 persen di Oktober 2017.
Sedangkan, elektabilitas Prabowo-Sandiaga cenderung stagnan. Pada Agustus 29,5 persen, September 29,2 persen, dan terbaru 28,6 persen.
Peneliti LSI Ikrama Masloman menjelaskan, dampak hoaks Ratna Sarumpaet bukannya mengurangi dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga. Melainkan, perubahan pada pemilih yang belum memutuskan (undecided voter).
"Efek elektoral hoaks RS bukan mengurangi dukungan ke Pak Prabowo, tetapi yang belum memutuskan pilihan cenderung ke pak Jokowi," jelasnya saat memaparkan survei di kantor LSI, Rawamangun, JakartaTimur, Selasa (23/10).
Dari segmen pendukung di kalangan terpelajar, dukungan kepada Jokowi meningkat. Pendukung dengan pendidikan perguruan tinggi meningkat dari 40,5 persen di September, menjadi 44 persen di Oktober. Sementara, Prabowo menurun, dari 46,8 persen di September, menjadi 37,4 persen di Oktober. Atau pasca hoaks Ratna Sarumpaet.
Hal sama juga terjadi di segmen pendapatan. Pendukung Jokowi dengan pendapatan di atas Rp 3 juta meningkat dari 46,2 persen menjadi 54,8 persen. Pendukung Prabowo menurun, dari 43,8 persen menjadi 34,5 persen.
"Kalangan terpelajar dan segmen menengah ke atas kurang menyukai pemimpin yang mudah terkecoh dan reaksioner," jelas Ikrama.
Baca juga:
Tim Jokowi sebut survei LSI bukti strategi hoaks kubu Prabowo gagal
Sandiaga lebih percaya survei internal ketimbang LSI Denny JA
Kasus hoaks Ratna Sarumpaet bikin elektabilitas Jokowi naik
LSI sebut hoaks Ratna Sarumpaet bakal terus rugikan Prabowo jika polisi seret timses
LSI Denny JA sebut hoaks Ratna Sarumpaet bikin elektabilitas Jokowi naik
Kubu Prabowo klaim selisih elektabilitas dengan Jokowi hanya 6-11 persen