Soal Kabinet Kerja Jilid II, Karding Harap Tak Ada Dikotomi Profesional dan Parpol
Menurut Karding, Jokowi bebas memilih siapapun. Asal orangnya mempunyai kemampuan, memiliki integritas dan loyalitas yang bagus.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ahmad Syafii Maarif, mengusulkan agar Jokowi membentuk kabinet zaken jika terpilih kembali sebagai Presiden periode 2019-2024. Kabinet zaken adalah kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi partai politik tertentu.
Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding, meminta jangan ada dikotomi terhadap kalangan parpol dengan profesional.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Saya kurang setuju konsep mendikotomikan profesional dan parpol. Karena ada kesan, orang parpol tidak profesional sama sekali. Dan itu buruk bagi politik dan bangsa kita," kata Karding di Jakarta, Jumat (10/5).
Menurut dia, Jokowi bebas memilih siapapun. Asal orangnya mempunyai kemampuan, memiliki integritas dan loyalitas yang bagus.
"Nanti ketika berjalan, yang dianggap tidak becus, tidak bisa kerja, silakan diganti," jelas Karding.
Dia menegaskan, prinsipnya jika memang orang dari kalangan non parpol dipilih, harus mempunyai kriteria di atas. "Kalau hanya profesional tidak ada kepemimpinan enggak bisa. Ini pimpin lembaga negara, bukan kaleng-kaleng," ungkap Karding.
Politisi PKB ini menilai, Jokowi itu tak punya beban politik dalam menentukan siapa saja yang masuk ke dalam kabinetnya. Selain itu, dinilainya mempunyai sikap sendiri.
"Dia tak punya utang lah sama siapapun. Misalnya, dia harus memimpin ke depan, harus memperhatikan si A, tapi (si A) merugikan bangsa. Dia enggak mau," jelas Karding.
Dia menegaskan, Jokowi memiliki karakter sendiri. Yakni semuanya mengedepankan urusan bangsa.
"Beliau ingin menegaskan dia punya karakter sendiri. Pokoknya urusan kepentingan bangsa jangan coba ganggu saya," jelasnya.
Saat ditanya apakah sehabis puasa akan terjadi perombakan? Dia hanya mengatakan.
"Karena soal reshuffle prinsipnya itu tergantung Pak Jokowi," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)