Soal keinginan maju Pilpres, Paloh sebut 'Sudah tua, kalau 15 tahun lalu pasti maju'
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh memastikan tidak akan mengajukan nama kadernya sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam ajang Pilpres 2019. Surya Paloh juga tidak tertarik menawarkan diri untuk berduet dengan Jokowi.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh memastikan tidak akan mengajukan nama kadernya sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam ajang Pilpres 2019. Surya Paloh juga tidak tertarik menawarkan diri untuk berduet dengan Jokowi.
"Saya sudah terlambat, merasa tua. Ya biar pun ada yang aspirasikan saya maju, saya katakan untuk ya sudah berikan saja sama yang muda-muda," tutur Surya di Kantor Bappilu Nasdem Jatim, Surabaya, Minggu (8/4).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kenapa Surya Paloh lebih menginginkan Pilpres dua putaran? Bagi kami AMIN masuk putaran kedua dan menang itu lebih baik daripada hanya satu putaran saja," kata Surya Paloh seusai usai rapat konsolidasi pemenangan NasDem pada Pemilu 2024 di Kota Ambon.
Sambil bergurau, Paloh mengakui keinginan maju Pilpres bukannya benar-benar tidak ada. Namun jika ajang Pilpres 15 tahun lalu.
"Kalau kejadiannya 15 tahun lalu, saya tanpa diminta pun tentu akan maju. Enggak usah didorong, kita lompat," jelas dia.
Paloh mengaku hanya akan mengabdikan diri sebagai pengurus partai. Pemikiran dan gagasannya akan diserahkan ke para kader muda yang bisa terjun langsung ke pemerintahan. Pastinya, untuk kriteria calon wakil presiden Jokowi sendiri harus bersih secara lahir dan batin.
"Bersih rohani, jasmani, dan tentu tidak punya catatan kriminal yang bisa merusak kepercayaan rakyat ke Pak Presiden," tegasnya.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ketum NasDem Surya Paloh cuek soal gerakan #2019gantipresiden
Ini kriteria cawapres Jokowi usulan NasDem
Surya Paloh tak setuju eks koruptor dilarang nyaleg di Pemilu 2019
Belum berminat dukung duet Jokowi-Gatot, ini alasan Surya Paloh
Konsolidasi di Sulteng, Surya Paloh ziarah Habib Idrus bin Salim Aldjufri