Soal Konflik di Palestina, Ganjar Diyakini Punya Modal Sosial & Politik untuk Kebijakan Luar Negeri
Bakal Capres Ganjar Pranowo dinilai memiliki modal dan keberanian membuat kebijakan luar negeri. Termasuk, keberanian memperjuangkan menghapus penjajahan dunia.
Bakal Capres Ganjar Pranowo dinilai memiliki modal dan keberanian membuat kebijakan luar negeri.
Soal Konflik di Palestina, Ganjar Diyakini Punya Modal Sosial & Politik untuk Kebijakan Luar Negeri
Bakal Capres Ganjar Pranowo dinilai memiliki modal dan keberanian membuat kebijakan luar negeri. Termasuk, keberanian memperjuangkan menghapus penjajahan seperti yang terjadi di Palestina.
Hal itu diungkapkan oleh Komunikolog dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing.
Menurut Emrus, Ganjar punya keberanian membuat kebijakan luar negeri Indonesia untuk menjaga dan mewujudkan perdamaian dunia.
- Konflik Kembali Memanas, Begini Penampakan Aksi Bela Palestina dari Penjuru Dunia yang Bikin Haru
- Konflik Palestina-Israel Kembali Memanas, PMI Sigap Kirim Bantuan Medis Senilai Rp2,9 Miliar untuk Warga Gaza
- Bertemu Dubes Palestina, Fadli Zon Tegaskan Dukung Kemerdekaan Palestina
- Konflik Israel-Palestina Memanas, Pemerintah Upayakan Evakuasi WNI
"Ganjar Pranowo memiliki kepemimpinan pluralis sehingga menjadi modal sosial dan politik baginya untuk mengambil kebijakan luar negeri kita yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi," kata Emrus saat dihubungi, Rabu (11/10).
Menurut Emrus, sampai saat ini belum ada ahli politik, komunikasi politik, huhungan internasional dan perdamaian yang memperkirakan kapan konflik Israel-Palestina berakhir
Banyak yang menyebut konflik Israel-Palestina sebagai produk hubungan historikal
Namun, kata Emrus, jika terus berkaca kepada hubungan historikal sebagai pemicu perang, sulit ada titik temu menuju kesepakatan perdamaian yang permanen antara Israel-Palestina.
Menurut Emrus, untuk menyudahi konflik Israel-Palestina ada dua skema. Pertama, Israel-Palestina mengedepankan kebersamaan dan kemajuan bersama sebagai negara bertetangga.
"Jangan tergoda pengaruh negara lain. Untuk itu, memandang sejarah hubungan kedua negara sebagai catatan masa lalu, bahan evaluasi dan pijakan untuk memperbaiki relasi masa kini dan ke masa depan," ujar Emrus.
Komunikolog UPH, Emrus Sihombing
Merdeka.com
Kedua, setiap negara di luar Israel dan Palestina ikut aktif menjaga perdamaian di muka bumi. Sebagaimana diperankan oleh negara Indonesia.
"Indonesia sangat jelas posisinya sesuai konstitusi, yaitu menjaga perdamaian dunia dan berperan menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi,” kata Emrus.