Soal Propaganda Rusia, JK Sebut Jika Baik Dengarkan, Kalau Negatif Tak Usah
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla menyatakan tidak ada intervensi dari Rusia terkait pernyataan capres 01 Jokowi yang menyebut ada timses capres menggunakan propaganda Rusia. JK menilai propaganda Rusia adalah jenis dan tidak ada urusan terkait negara komunis tersebut.
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla menyatakan tidak ada intervensi dari Rusia terkait pernyataan capres 01 Jokowi yang menyebut ada timses capres menggunakan propaganda Rusia. JK menilai propaganda Rusia adalah jenis dan tidak ada urusan terkait negara komunis tersebut.
"Tidak ada (intervensi), itu kata jenis bahwa propaganda macam itu sejenis apa yang mungkin, Rusia kan pernah negara sosialis berat komunis lah, jadi cara berkampanye meyakinkan orang gini caranya, jadi bukan menyinggung Rusia sebagai negara, tetapi sebagai kata jenis," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Rabu (6/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Dia menjelaskan propaganda saat kampanye wajar dilakukan. Sebab hal tersebut adalah cara untuk meraup suara.
"Jadi ya namanya propaganda tentu mengupayakan agar didengar yang baik-baik. Jadi tidak didengarkan, cari yang baik. Yang negatif ya kita usahakan bagaimana tidak didengarkan," kata JK.
Dia menjelaskan propaganda tidak hanya dilakukan saat kampanye saja. Menurutnya, perusahaan juga sering memasarkan produk untuk barang yang terbaik.
"Mau kampanye kan beli suatu produk itu kan mempropagandakan itu baik yang terbaik kecap nomor 1," kata JK.
Sebelumnya, Jokowi menanggapi pidato kampanyenya yang menyebut ada timses yang menggunakan 'propaganda Rusia'. Istilah 'propaganda Rusia' itu menurut Jokowi adalah bukan urusan negara tetapi terminologi dari artikel RAND Corporation yang berjudul 'The Russian 'Firehouse of Falsehood' Propaganda model pada 2016.
"Iya ini kita tidak bicara mengenai negara, bukan negara Rusia tapi terminologi dari artikel di RAND Corporation. Sehingga ya memang tulisannya seperti itu, bahwa yang namanya semburan kebohongan. Semburan dusta, semburan hoaks itu bisa mempengaruhi dan membuat ragu dan membuat ketidakpastian," kata Jokowi di Jakarta Selatan, Selasa (5/2).
Biasanya, kata Jokowi, dipakai untuk negara-negara yang tanpa dukungan data pasti. Dia pun menegaskan pernyataannya bukan urusan negara.
"Sekali lagi ini bukan urusan negara kita Indonesia dan Rusia, bukan saya dengan Presiden Putin sangat-sangat baik hubungannya," tegas Jokowi.
Baca juga:
Soal Propaganda Rusia, Jokowi Tegaskan Hubungannya Dengan Putin Baik
Fadli Zon Minta Maaf Ke Kedubes Rusia Atas Ucapan Jokowi
BPN Prabowo-Sandiaga Minta Jokowi Minta Maaf Pada Rusia
Polemik 'Propaganda Rusia' Jelang Pilpres 2019
Mengenal Strategi Semburan Fitnah ala Propaganda Rusia yang Disinggung Jokowi
Rusia Bantah Tudingan Jokowi Ikut Campur di Pilpres 2019